News
Kamis, 5 Mei 2011 - 19:37 WIB

Kegembiraan bikin anak cerdas

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Orangtua, guru maupun insan pendidik lainnya diminta menjaga suasana gembira anak jika menginginkan anak tersebut tumbuh menjadi pribadi yang cerdas. Pasalnya, ketika seorang anak suasana hatinya gembira atau senang, dia akan lebih mudah menerima suatu ilmu dan otak akan berkembang sangat pesat.

Pendapat itu disampaikan owner Genius Mind Consultancy (GMC) Solo, Sugeng, di sela-sela acara seminar sehari bertema Mengenal Potensi dan Bakat Anak, Menggali Potensi Jenius pada Anak, yang diselenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Kelompok Bermain (KB) Bina Bangsa bekerja sama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Solo dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, di Ria Rasa Resto, Manahan, Solo, Kamis (5/5).

Advertisement

“Hal yang bisa menurunkan kemampuan anak pada hakikatnya adalah tekanan atau anak tersebut mengalami stres. Padahal pendidikan di Indonesia banyak yang justru memberikan tekanan besar pada anak”

Lebih lanjut Sugeng mengungkapkan setiap anak sebenarnya jenius dan memiliki konstruksi otak yang sangat hebat. Namun, kendalanya banyak orangtua belum mengetahui bagaimana menstimulasi anak agar kecerdasannya semakin berkembang. Selain dengan senam otak, katanya, upaya menstimulasi anak agar cerdas harus dilakukan dengan menjaga unsur gembira anak.

“Hal yang bisa menurunkan kemampuan anak pada hakikatnya adalah tekanan atau anak tersebut mengalami stres. Padahal pendidikan di Indonesia banyak yang justru memberikan tekanan besar pada anak,” ungkapnya.

Advertisement

Konsultan pendidikan, Dedy Andrianto, menerangkan untuk mengenal bakat dan potensi anak bisa dilakukan dengan mengamati perilaku, kesenangan, minat dan kecepatan perkembangan anak. Selain itu, juga dengan mengidentifikasi dan memetakan perilaku positif menonjol, kesenangan, minat terhadap sesuatu dan kecepatan dari berbagai aspek perkembangan anak.

Cara berikutnya, imbuh Dedy, yaitu dengan mendukung, memfasilitasi dan memotivasi anak dengan memberikan pembelajaran yang sesuai dengan cara kerja otak anak. Anak juga perlu mendapat pembelajaran yang sesuai bakat, minat dan potensinya. Selain itu, lanjutnya, berikan pula pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan serta pembelajaran yang tuntas, bermakna dan berjenjang bobotnya.

ewt

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif