Lifestyle
Jumat, 23 September 2011 - 14:43 WIB

Soto Mbah Mul Munyuk Pengging, jujugan para bikers

Redaksi Solopos.com  /  Eni Widiastuti  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WARUNG SOTO—Suasana di dalam warung Soto Mbah Mul Munyuk di Dukuh Tirtomarto, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kamis (22/9/2011). Warung itu menjadi jujugan para bikers yang ingin menikmati suasana sambil beristirahat setelah mengayuh sepeda. (JIBI/SOLOPOS/Ahmad Mufid Aryono)

Boyolali (Solopos.com)–Lokasinya berada di tengah perkampungan Dukuh Tirtomarto, Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono. Selain itu, tempat makan ini juga sangat sederhana. Masih berlantai tanah dan meja serta kursi panjang untuk para pengunjung. Namun, siapa sangka, warung soto ini menjadi jujugan bagi para penghobi bersepeda di wilayah Soloraya, terutama saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu.

Advertisement

Ya, itulah warung soto milik Mulyo Pawiro, 76 dan Sajiman, 75. Namun, bagi sebagian orang, menyebut warung Soto milik Mulyo, mungkin tidak banyak yang kenal. Tetapi, kalau menyebut Mbah Mul Munyuk, mereka langsung paham. Bahkan, warung sederhana di sebelah barat kompleks Umbul Pengging itu menjadi klangenan bagi warga di Soloraya.

Warung soto yang buka tiap hari dari pagi hingga sore itu tak pernah sepi dari pembeli. Bahkan saat Sabtu dan Minggu, menjadi pilihan bagi para pesepeda santai untuk melepas penat, setelah mengayuh sepeda. Akibatnya, warung tak mampu menampung para pembeli dan sering menggunakan emper rumah warga untuk bersantai, demi menikmati makan soto.

Advertisement

Warung soto yang buka tiap hari dari pagi hingga sore itu tak pernah sepi dari pembeli. Bahkan saat Sabtu dan Minggu, menjadi pilihan bagi para pesepeda santai untuk melepas penat, setelah mengayuh sepeda. Akibatnya, warung tak mampu menampung para pembeli dan sering menggunakan emper rumah warga untuk bersantai, demi menikmati makan soto.

Kepada Espos, Kamis (22/9/2011), Mulyo menceritakan kisahnya hingga warungnya terkenal dengan nama Mbah Mul Munyuk. Bagi sebagian orang munyuk atau anak kera identik dengan hewan yang berada di kebun binatang. Namun, justru hal itu menjadi hoki bagi pemilik warung. Bahkan, justru pemilik warung senang dengan julukan tersebut.

“Warung saya itu buka sejak zaman Gestok (1965-red). Saat itu hanya kecil. Tempat tidur dan tempat memasak menjadi satu ruang,” kenang Mulyo.

Advertisement

Mendapat julukan munyuk, Mulyo menceritakan hal itu tidak lepas dari adanya kera yang ada di kompleks. Selain itu, adanya panggilan akrab terhadap dirinya dari keluarga. Sehingga, hal itu justru menyebar hingga saat ini.

“Saya juga tidak ada masalah. Karena justru itu menjadi terkenal hingga sekarang,” selorohnya.

Terkait menu soto yang menjadi andalan, Mulyo menjelaskan soto yang dibuatnya sama seperti soto pada umumnya. Selain nasi dan taoge serta irisan daging sapi. Hanya yang membedakan, dirinya memiliki dua porsi, yakni porsi kecil dan besar.

Advertisement

“Kalau porsi kecil hanya Rp 3.000/mangkok. Sedang, porsi besar Rp 5.000/mangkok,” papar dia.

Selain itu, yang membedakan warung miliknya dengan yang lain, yakni sajian gula batu pada tiap gelas teh panas yang diminta pengunjung. Dirinya mengaku menggunakan gula batu super untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya. “Hal inilah yang selalu menjadi klangenan bagi penggemarnya, terutama para penghobi sepeda santai saat ke Pengging,” jelas dia.

Mulyo menjelaskan di samping itu, juga ada beberapa makanan kecil yang selalu disajikan di warungnya, seperti lento, klenyem dan yang paling dicari, yakni jenang pati. “Jenang itu saya jual antara Rp 1.500- Rp 2.000/porsi. Selain itu, juga ada menu lain seperti pecel dan lainnya,” jelas dia.

Advertisement

Penggemar soto Mbah Mul Munyuk, jelas Mulyo, juga sering menanyakan sosis. Berbeda dengan sosis Solo, sosis di Pengging itu, bentuknya lebih besar. Selain itu, sosis khas Pengging itu digoreng dengan dibalut telur dan berisi daging sapi cacah. Untuk satu buah sosis goreng dijualnya Rp 2.000.

“Setelah lelah bersepeda santai, biasanya ingin menikmati suasana di Pengging, sambil makan makanan kecil, sosis dan soto serta teh panas gula batu,” tandasnya.

Salah seorang penggemar soto Mbah Mul Munyuk, Surya, mengaku dirinya sering jajan menikmati soto di Tirtomarto tersebut. Selain murah, juga karena suasana yang tenang dan banyaknya menu pilihan.

“Ada banyak menu, terutama sosis gorengnya. Ukurannya lebih besar dan isi dagingnya lumayan banyak,” pungkas dia.

(Oleh: Ahmad Mufid Aryono)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif