Soloraya
Sabtu, 5 November 2011 - 14:43 WIB

Pengangguran di Klaten capai 25.877 jiwa

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi. (dok Solopos)

Klaten (Solopos.com)–Badan Pusat Statitik (BPS) Klaten menyatakan jumlah angka penganguran di kabupaten setempat saat ini mencapai 25.877 jiwa.

Advertisement

Kasi Statistik Sosial BPS Klaten, Efiyanti Puspitorini saat ditemui wartawan, Sabtu (5/11/2011) mengatakan jumlah pekerja usia produktif yakni di atas 18 tahun di Kabupaten Klaten mencapai 548.672 jiwa.

Sementara data pengangguran di Kabupaten Klaten mencapai 25.877 jiwa. Dengan begitu, jumlah tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Klaten mencapai 4,50 jiwa.

“TPT sebanyak 4,50 menandakan bahwa dari 100 orang angkatan kerja, terdapat 4-5 orang usia 18 tahun ke atas yang menganggur,” ujar Efiyanti.

Advertisement

Angka pengguran 25.877 jiwa itu, kata Efiyanti, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 39.271 jiwa.

Sementara itu, Kasi Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Rinto Patmono mengatakan selama ini pihaknya sudah berupaya mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Klaten dengan berbagai cara.

Beberapa cara di antaranya adalah pengiriman tenaga kerja ke luar daerah baik ke luar Jawa maupun ke luar negeri. Memasuki bulan November tahun ini, Dinsosnakertrans sudah mengirimkan sekitar 350 tenaga kerja ke luar negeri.

Advertisement

“Sebanyak 90% dari sekitar 350 TKI memilih Malaysia sebagai tempat bekerja. Faktor biaya dan dekatnya jarak mungkin menjadi pertimbangan para TKI lebih memilih Malaysia,” ujar Rinto.

Rinto menjelaskan, sekitar 350 TKI itu bekerja di sektor formal baik di pabrik, pekerja proyek, atau kantoran. Khusus pengiriman tenaga informal seperti pembantu rumah tangga, kata Rinto, Pemkab Klaten sudah menghentikannya dalam beberapa tahun terakhir.

“Kekerasan terhadap TKI rata-rata terjadi di sektor informal. Sebagai langkah antisipatif, kami hanya mengirimkan TKI untuk bekerja di sektor formal,” terang Rinto.

(mkd)

Advertisement
Kata Kunci : Klaten Pengangguran
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif