Klaten (Solopos.com) – Banjir yang selalu melanda Desa Jetis, Kecamatan Juwiring, Klaten, membuat kepala desa setempat, Sri Sumedi khawatir. Pasalnya banjir itu sangat mengganggu aktivitas warga, khususnya di bidang pertanian. Dia pun meminta instansi terkait segera memperbaiki talut Sungai Blora yang jebol, yang menjadi salah satu penyebab banjir.

Menurut Sumedi saat dijumpai, Kamis (5/5), banjir yang terjadi sejak beberapa hari terakhir ini pernah dipantau petugas dari Badan Kesbangpol & Linmas Klaten. Dari pantauan saat itu, salah satu penyebabnya ialah karena talut Sungai Blora di desa itu jebol sepanjang dua meter.
“Namun, setelah dipantau ya sampai sekarang tak ada tindak lanjutnya,” jelasnya. Jauh hari sebelum banjir sering menerjang wilayah Desa Jetis, Juwiring, Klaten, Sumedi menyatakan pernah mengajukan proposal ke Balai Besar wilayah Sungai Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) terkait kondisi talut yang jebol.
Upayanya tak sia-sia, sebab pihak BBWSBS langsung mengerahkan tim dan memperbaiki talut. Namun, baru memperbaiki 60-an meter, proyek terhenti tanpa ia tahu sebabnya. “Padahal, panjang talut yang rusak mencapai 160-an meter. Sekarang, hujan datang pasti banjir lagi,” paparnya.
Terkait kondisi itu, Sumedi meminta agar instansi yang bersangkutan lekas merespons. Hujan yang kini sering mengguyur seharian penuh juga membuat sawah-sawah terancam gagal panen lantaran terendam banjir. “Selama beberapa tahun terakhir ini, petani di Juwiring jarang panen karena serangan wereng. Tahun ini baru bisa panen, namun banjir mengancam,” terangnya.
Dalam pantauan Espos, hujan yang terus turun di wilayah Klaten juga membuat sejumlah ruas jalan di Klaten penuh genangan air, termasuk di ruas jalan Solo-Jogja. Genangan air juga membuat ruas jalan Solo-Jogja mulai berlubang di sana-sini.

asa

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif