Soloraya
Selasa, 18 Januari 2011 - 22:55 WIB

Proyek DAK amburadul, Bupati Karanganyar tegur pelaksana

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ngargoyoso (Espos)–Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, menegur kontraktor dan kepala sekolah saat inspeksi mendadak (Sidak) pembangunan dan revitalisasi gedung sekolah di Kecamatan Ngargoyoso.

Bahan yang dipakai banyak yang tidak sesuai dengan bestek. Semua proyek perbaikan itu didanai dari anggaran dana alokasi khusus (DAK) 2010. Seharusnya pembangunan dan revitalisasi sejumlah gedung sekolah itu sudah selesai akhir Desember lalu. Tapi ternyata banyak yang belum tuntas. Rina juga tidak mau diarahkan untuk berkunjung ke beberapa sekolah yang akan dituju.

Advertisement

Di SMPN 1 Ngargoyoso, sejumlah plafon ruang laboratorium banyak yang belum diganti. “Plafon yang lama masih dalam kondisi bagus atau tidak, tapi kalau dalam perjanjian mengharuskan untuk diganti ya harus diganti,” tegur Rina kepada Kepala SMPN 1 Ngargoyoso, Sudharto, saat Sidak, Selasa (18/1) siang.

Saat Sidak, kontraktor yang mengerjakan proyek di SMP tersebut, CV Banowati, tidak hadir. Di ruang laboratorium IPA, Bupati beserta jajaran Inspektorat Karanganyar mendapati tidak adanya lubang kontrol di plafon. Seharusnya, setiap ruang harus ada lubang kontrol tersebut. Jika ada instalasi listrik atau bangunan bagian atas yang rusak, bisa diperbaiki melalui lubang kontrol itu.

Seketika itu juga beberapa petugas diminta untuk menjebol salah satu plafon di laboratorium itu untuk dibuat pintu kontrol. Petugas juga mendapati semua eternit di ruang itu tidak diganti dengan yang baru. Biaya revitalisasi ruang di SMP itu mencapai Rp 80 juta. Selain laboratorium IPA, beberapa ruang lain seperti ruang komputer dan ruang praktik bahasa juga diperiksa.

Advertisement

Di SDN 1 Kemuning, Ngargoyoso, juga demikian. Bangunan baru yang rencananya untuk perpustakaan, atapnya sudah bocor. Plafon gedung baru itu basah dan air berceceran di lantai. Penyebab bocornya atap itu ternyata lantaran genteng yang dipakai, masih mentah sehingga mudah pecah. Dana pembangunan perpustakaan itu senilai Rp 111 juta dan dikerjakan oleh CV Kurnia Wijaya.

Sejumlah rak buku, pintu, jendela, meja dan karpet yang digunakan di ruang itu juga tak luput dicek. “Ini kan fasilitas sekolah bagi anak-anak untuk belajar. Seharusnya diberikan fasilitas dan bahan yang layak,” katanya.

Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Karanganyar, Agus Cipto Waluyo mengatakan, seharusnya saat ini sudah tidak masuk masa pelaksanaan dan sudah masuk penyerahan. “Dari inspeksi ini, nantinya akan kita evaluasi lagi,” kata Agus.

Advertisement

fas

Advertisement
Kata Kunci : Sidak
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif