Soloraya
Jumat, 18 Februari 2011 - 20:39 WIB

Ibu Tien pantas jadi ikon pakem kebaya

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos)–Mendiang Ibu Tien Soeharto, istri mantan Presiden RI, almarhum HM Soeharto dinilai sebagai ikon pakem kebaya.

Salah satu desainer kebaya, Andre Frankie mengatakan, Ibu Tien adalah ibu negara yang kental sekali mempertahankan pakaian dengan berkebaya. Ibu Tien bukan hanya mamakai kebaya dalam seremoni tertentu, tapi juga dalam kegiatan sehari-hari.

Advertisement

“Beliau bisa memberikan motivasi bagi perempuan indonesia untuk tetap berkebaya,” ujar Frankie kepada Espos saat nyekar di makam mendiang HM Soeharto dan Ibu Tien Soeharto di Astana Giribangun, Matesih, Jumat (18/2).

Turut hadir dalam nyekar itu yakni adik ipar Soeharto, Soehardjo beserta keluarga, Poppy Haryono Isman (istri Haryono Isman) dan koreografer Denny Malik. Nyekar merupakan salah satu rangkaian kegiatan bertajuk Pesona Untaian Melati Ibu Pertiwi. Kegiatan peragaan busana kebaya itu untuk mengenang Ibu Tien saat masih hidup, dalam berpakaian kebaya.

Menurut Poppy, nantinya akan ditonjolkan pakaian apa saja yang dipakai oleh Ibu Tien sebelum dan sesudah menjadi Ibu Negara. Ibu Tien, sambung dia, adalah salah satu ikon berkebaya yang baik. Modern itu boleh, tapi harus tetap mengingat sesuatu yang pakem. “Beliau itu ketika masih hidup mengenakan kebaya yang pakemnya sudah benar,” ujar Poppy.

Advertisement

Sementara Denny Malik sendiri menilai, kebaya adalah pakaian yang mudah dipakai dan bukanlah sesuatu yang sakral. Istri mendiang HM Soeharto itu sudah membuktikan bahwa selama 30 tahun lebih menjadi Ibu Negara, ia tetap setia mengenakan kebaya.

fas

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Bu Tien Nyekar
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif