Soloraya
Minggu, 30 Januari 2011 - 20:15 WIB

30 KK di Karanganyar ikut trasmigrasi

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Karanganyar (Espos) – Sebanyak 30 kepala keluarga (KK) di Kabupaten Karanganyar bertransmigrasi ke sejumlah daerah di luar jawa. Ada tiga daerah tujuan transmigrasi, yakni ke Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah; sejumlah kabupaten di Provinsi Bengkulu dan Kalimantan Timur. Sebanyak 10 KK menempati wilayah transmigrasi itu.

Menurut Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Karanganyar, Sumarno, semua KK yang berstatus sebagai transmigran itu telah berangkat pada akhir Desember 2010 lalu. “Kebetulan Karanganyar mendapatkan jatah dari pemerintah pusat, sebanyak 30 KK. Padahal warga yang ingin bertransmigrasi ada 105 KK,” ujar Sumarno kepada Espos, Sabtu (29/1).

Advertisement

Selama setahun menjadi transmigran, imbuh Sumarno, keluarga itu akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan biaya hidup itu hanya berlaku bagi empat anggota keluarga untuk masing-masing KK, yakni ayah, ibu dan dua orang anak. Saat berangkat, mereka juga mendapatkan uang saku senilai Rp 2 juta dari Pemkab Karanganyar.

Sebelum berangkat, mereka sudah mendapatkan pelatihan. Di antara para transmigran, ada beberapa yang memang lulusan sarjana. Jadi, kata Sumarno, transmigran yang berangkat ke sana bukanlah orang yang tidak memiliki kemampuan tertentu. Tapi mereka juga sudah membekali diri dengan latar belakang pendidikan mereka masing-masing. “Katanya, mereka ingin mengadu nasib ke luar wilayah Jawa,” ungkap Sumarno.

Mayoritas KK yang transmigrasi adalah warga Karanganyar yang tidak memiliki tempat tinggal. Ada pula sejumlah warga yang rumahnya rusak dan roboh karena longsor, lalu ikut transmigrasi untuk mendapatkan tempat tinggal baru. Beberapa warga itu berasal dari Ngargoyoso dan Tawangmangu.

Advertisement

30 KK yang sudah berangkat itu adalah keluarga yang sudah mendaftar untuk transmigrasi, jauh-jauh hari pada 2010 lalu. “Kami menawarkan, lalu warga ada yang mendaftar. Setelah itu, kami langsung mengusulkan ke Kemensos (Kementerian Sosial-<I>red<I>),” ujar Sumarno.

Sisa KK yang berkeinginan ikut transmigrasi dari tahun lalu, lanjut Sumarno, akan diusulkan pada tahun berikutnya. Namun, pihaknya belum mendapatkan kepastian dari pemerintah pusat tentang kuota warga yang diijinkan untuk transmigrasi.

Untuk sementara, pada 2011 ini belum ada koordinasi tentang keberangkatan transmigran. Kemungkinan Februari tahun ini akan ada koordinasi sejumlah dinas se-Jateng yang mengurusi transmigrasi. Setelah itu, baru ada keputusan lagi tentang pendaftaran transmigrasi. fas

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Transmigrasi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif