Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Magelang (Solopos.com) – Arus mudik kendaraan bermotor melewati jalur tengah antara Jogja-Magelang-Semarang pada H-5 Lebaran 2011, Kamis (25/8/2011), mulai meningkat tetapi lalu lintas masih relatif lancar. Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Magelang, Ismu Kuswandari, menyatakan hingga saat ini belum terlihat cukup banyak pemudik bersepeda motor yang melewati jalur tersebut.
Wilayah Kabupaten Magelang selama ini menjadi lintasan kendaraan dari sejumlah daerah seperti Jogja, Salatiga, Purworejo, dan Purwokerto. Ia mengatakan, Pemkab setempat telah membuka posko terpadu di pertigaan Blondo, Kecamatan Mertoyudan dengan petugas yang bersiaga berasal dari sejumlah instansi terkait. Dishub setempat, katanya, juga telah mengoperasikan posko khusus di berbagai terminal angkutan umum di daerah itu. “Dari pihak kepolisian juga membuka sejumlah posko,” katanya.Ia memperkirakan puncak arus mudik melalui daerah itu pada H-3 Lebaran 2011. Ismu menyatakan pula, truk pengangkut pasir dari yang biasanya lalu lalang terutama di jalur utama daerah itu telah dilarang beroperasi sejak H-7 hingga H+7 Lebaran. “Truk pengangkut barang lainnya H-4 hingga H+4 Lebaran dilarang beroperasi, kecuali angkutan sembako dan bahan bakar minyak tetap boleh beroperasi. Ini demi kelancaran arus lalu lintas mudik,” katanya.
Pantauan arus mudik dari Magelang hingga Semarang pada Kamis pagi, tak terlihat terjadinya antrean kendaraan di berbagai ruas jalan sepanjang sekitar 90 kilometer jalur tengah tersebut. Berbagai kendaraan melaju secara lancar, termasuk beberapa pemudik sepeda motor melintasi kawasan itu. Sejumlah truk pangangkut pasir masih terlihat melintas di jalur antara Kabupaten Temanggung hingga Ambarawa, Kabupaten Semarang, sedangkan truk peti kemas dan trailer masih cukup banyak yang melewati jalur tersebut pada H-5 Lebaran.
JIBI/SOLOPOS/Ant