SOLOPOS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkunjung ke Pasar Gede Solo seusai hadir dalam kampanye terakhir Ganjar-Mahfud bertajuk Pesta Rakyat Bukan Pesta Konglomerat pada Sabtu (10/2/2024). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)
Solopos.com, SOLO — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ikut angkat bicara tentang keputusan sejumlah pihak membatasi kegiatan study tour sebagai buntut kecelakaan maut rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024).
Sandiaga menegaskan bukan study tour yang mestinya diperketat apalagi dilarang. Tetapi kelayakan kendaraan yang dipakai untuk study tour yang harus dipilih dengan cermat.
Dia menilai letak masalah kecelakaan maut di Subang itu bukan pada aktivitas study tour, melainkan pemilihan kendaraan.
“Dari musibah kecelakaan yang terjadi di Ciater, kita jadikan ini pelajaran bahwa bukan study tour-nya yang harus diperketat, melainkan kelayakan kendaraan, fasilitas, dan sumber daya manusianya,” kata Sandi dikutip melalui unggahannya di akun X @sandiuno, Rabu (15/5/2024).
Ia pun mengimbau agar sekolah lebih berhati-hati dalam memilih bus untuk study tour. “Saya imbau kepada instansi atau organisasi yang akan mengadakan study tour, pastikan kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi yang layak dan sesuai dengan aturan pemerintah,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana, Depok terjadi pada Sabtu (11/5/2024), sekitar pukul 18.45 WIB di jalan turunan kawasan Ciater, Subang.
Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini terdiri dari 9 pelajar SMK Lingga Kencana Depok, 1 Guru SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara motor yang merupakan warga Subang.
Polisi menangkap telah menetapkan sopir bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat.