Kamis, 8 September 2011 - 13:33 WIB

Tiga pasang Cawali-Cawawali Jogja sampaikan visi misi di depan DPRD

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CAWALI DAN CAWAWALI -- Ketiga pasangan calon walikota dan calon wakil walikota Jogja, berturut-turut dari kiri ke kanan yaitu Zuhrif Hudaya- Aulia Reza Bastian, Haryadi Suyuti-Imam Priyono dan Hanafi Rais-Tri Harjun Ismaji. Foto diambil saat Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Jogja dan pemilihan nomor urut oleh KPU Jogja di Balaikota Jogja, Kamis (11/8/2011). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Jogja (Solopos.com) – Tiga pasang calon walikota dan calon wakil walikota Jogja menyampaikan visi dan misi dalam rapat paripurna istimewa DPRD Kota Jogja yang dihadiri ratusan undangan, seperti pejabat pemerintah, dan tokoh masyarakat.

CAWALI DAN CAWAWALI -- Ketiga pasangan calon walikota dan calon wakil walikota Jogja, berturut-turut dari kiri ke kanan yaitu Zuhrif Hudaya- Aulia Reza Bastian, Haryadi Suyuti-Imam Priyono dan Hanafi Rais-Tri Harjun Ismaji. Foto diambil saat Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Jogja dan pemilihan nomor urut oleh KPU Jogja di Balaikota Jogja, Kamis (11/8/2011). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Advertisement
“Penyampaian visi dan misi dalam Rapat Paripurna Istimewa ini dilakukan untuk menjalankan peraturan menjelang rapat umum terbuka dalam kampanye pemilihan kepala daerah,” kata Ketua DPRD Kota Jogja, Henry Koencoroyekti saat memimpin sidang, Kamis (8/9/2011). Penyampaian visi dan misi tersebut dilakukan berdasarkan nomor urut pasangan calon kepala daerah, dimulai dari Zuhrif Hudaya-Aulia Reza, dilanjutkan oleh Hanafi Rais-Tri Hardjun Ismadji dan ditutup pasangan Haryadi Suyuti-Imam Priyono. Masing-masing pasangan mendapatkan alokasi waktu 30 menit untuk menyampaikan visi dan misinya.

Pasangan nomor urut satu, Zuhrif Hudaya-Aulia Reza menyampaikan visi untuk mewujudkan kampung yang sejahtera, yaitu kampung yang cerdas, memiliki daya tarik wisata, kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, serta kampung yang hijau. Program pembangunan yang diunggulkan oleh pasangan calon tersebut dikemas dalam semangat “Mbangun Kampung”, bahkan pasangan itu berencana mengalokasikan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta lebih dari Rp 100 miliar untuk menjalankan program unggulan itu.

Pasangan itu berencana mengalokasikan dana Rp 80 miliar untuk membangun kampung, Rp 60 miliar untuk biaya pendidikan dan jaminan pendidikan serta Rp 25 miliar untuk jaminan kesehatan, serta menambahkan fungsi kartu menuju sejahtera (KMS) untuk subsidi kebutuhan pokok. “Kampung adalah muara aktivitas warga baik secara individu atau sosial, dan memiliki potensi yang cukup besar sehingga perlu mendapat perhatian dalam pembangunannya,” kata mereka.

Advertisement

Sementara itu, pasangan nomor urut dua, Hanafi Rais-Tri Hardjun Ismadji memaparkan visi dan misi dalam kerangka “dari kota nyaman huni menuju kota kreatif yang memakmurkan warganya”. Program yang akan dilakukan untuk mengembangkan Kota Jogja sebagai kawasan ekonomi khusus industri kreatif menyasar pada beberapa aspek yaitu teknologi informasi, fashion, seni, kerajinan, kuliner serta ekonomi rakyat yaitu pasar tradisional, koperasi dan UMKM.

Apabila terpilih sebagai kepala daerah, ujar Hanafi, sudah ada target yang ditetapkan selama lima tahun kepemimpinannya, yaitu perbaikan basis data potensi wilayah pada tahun pertama, dan pada tahun kedua fokus pada kebijakan yang menyasar kepentingan sosial masyarakat. Sementara itu, pada tahun ketiga ditargetkan Yogyakarta sudah mampu go nasional untuk produk kreatifnya, dan memperkuat HAKI untuk tahun keempat sedang tahun kelima, Yogyakarta memiliki “brand” yang kuat sebagai kota kreatif yang setara dengan kota lain seperti Singapura, Bangkok dan Tokyo. Hanafi dalam pemaparannya juga menyampaikan ada permasalahan yang belum dipecahkan di antaranya penyediaan lapangan kerja, fasilitas untuk difabel, pencemaran lingkungan dan ketersediaan ruang terbuka.

Pasangan nomor urut tiga, Haryadi Suyuti-Imam Priyono memulai pemaparannya dengan menegaskan komitmen untuk tetap menjaga keistimewaan Yogyakarta sebagai bagian dari sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sementara itu, visi yang akan diusung pasangan tersebut adalah mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang berkualitas dan inklusif, pariwisata berbasis budaya, dan pusat pelayanan jasa yang berwawasan lingkungan dan ekonomi kerakyatan.

Advertisement

Sejumlah program prioritas yang akan dijalankan oleh pasangan itu di antaranya, peningkatan layanan kartu menuju sejahtera (KMS), jaminan kesehatan semesta, penuntasan dan peningkatan kualitas pendidikan dengan program wajib belajar 12 tahun, serta penyusunan peta kontijensi dan mitigasi bencana. “Kedua pasangan calon lain yang turut mengikuti pemilihan kepala daerah bukan lawan kami. Lawan kami adalah kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan,” kata Haryadi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta telah menetapkan jadwal kampanye pada 8-21 September, dengan masing-masing pasangan mendapatkan jatah melakukan rapat umum sebanyak empat kali. “Kami berharap, masing-masing pasangan harus berkomitmen untuk menjaga kondisi agar tetap kondusif, jangan sampai terjadi gesekan,” kata Ketua KPU Kota Jogja, Nasrullah.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif