Dari pantauan Espos di lokasi kejadian, Senin (10/1), peristiwa jebolnya dam itu terjadi setelah sejak Minggu siang di kawasan puncak Merapi diguyur hujan lebat. Akibatnya, material pasir dan batu yang berada di Kali Apu terseret arus air yang sangat deras. Hal itu membuat dam yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan langsung jebol.
Bagian yang jebol itu sepanjang lima meter dengan kedalaman lebih dari dua meter. Akibat jebolnya dam itu, motor dan mobil tidak bisa melintas ke Desa Tlogolele.
Selain itu, banjir lahar dingin itu juga menyebabkan dam Kali Apu yang berada di wilayah Dukuh Klakah Ngisor, Desa Klakah, Selo jebol atau sekitar 700 meter ke arah hilir dari dam sebelumnya. Bahkan kerusakannya lebih parah. Seluruh badan dam sudah hanyut terbawa lahar dingin.
Selain itu, banjir lahar dingin itu juga menyebabkan dam Kali Apu yang berada di wilayah Dukuh Klakah Ngisor, Desa Klakah, Selo jebol atau sekitar 700 meter ke arah hilir dari dam sebelumnya. Bahkan kerusakannya lebih parah. Seluruh badan dam sudah hanyut terbawa lahar dingin.
Salah seorang warga Dukuh Klakah Ngisor, Desa Klakah, Darto Ramdi mengatakan jebolnya kedua dam itu terjadi hampir bersamaan. Saat itu, hujan deras terjadi di wilayah Selo dan Magelang. Tak lama kemudian, terjadi banjir lahar dingin di Kali Apu. Air yang berwarna coklat bercampur pasir dan batu besar menghantam kedua dam tersebut.
Sebelumnya, intake dam Kali Apu telah jebol. Akibat kerusakan itu, sistem irigasi teknis yang ada di Tlogolele mengalami kerusakan.
Terpisah, Kades Tlogolele, Selo, Budi Harsono mengatakan akibat jebolnya dam Kali Apu membuat wilayahnya terancam terisolasi. Pasalnya, dam yang juga menjadi jembatan penghubung Tlogolele dan Klakah sudah jebol.
“Ada sekitar 2.522 jiwa di Tlogolele yang terancam terisolasi, karena jembatan jebol,” ujarnya saat dihubungi Espos, Senin.
Budi menjelaskan sebagai satu-satunya akses warga Tlogolele ke Boyolali harus memutar melalui Magelang. Namun demikian, jelas Budi, kondisi jalan dan jembatan untuk memutar melalui Magelang juga mengalami kerusakan.
“Kami harus memutar melalui jembatan Kali Sabrang dan Kali Gendol. Namun kedua jembatan itu juga mengalami kerusakan yang cukup parah karena terkena banjir lahar dingin. Kalau memutar berjarak sekitar 20-25 km,” papar dia.
Menurut Budi, pihaknya meminta pemerintah segera membuat jembatan darurat untuk akses warga Klakah dan Tlogolele. Pihak pemerintah desa (Pemdes) memberikan alternatif lokasi jembatan darurat bagian bawah dam yang jebol.
“Jembatan darurat itu diharapkan bisa digunakan akses warga untuk beraktivitas,” tandas dia.
Terpisah, Sekcam Selo Joko Suwolo mengatakan dam tersebut dibangun oleh pemerintah pusat. Pihaknya sudah melaporkan kerusakan dam tersebut, agar dapat dilakukan antisipasi secepatnya.
“Kalau membangun jembatan darurat itu tidak memungkinkan karena Kali Apu sangat lebar dan ancaman banjir lahar dingin terus terjadi,” ujarnya kepada wartawan, Senin.
fid