Tokoh
Kamis, 29 Desember 2011 - 11:42 WIB

Agus Siswanto, nguwongke wong lewat lukisan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Agus Siswanto (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Agus Siswanto (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Di lingkungan sekitar, kadang kita menemui sosok warga yang terpinggirkan. Karena kekurangannya, ia kerap dikucilkan, diejek bahkan tak dianggap ketika berlalu lalang.

Advertisement

Fenomena itu tampaknya mengoyak hati pelukis Agus Siswanto. Lelaki yang akrab disapa Agussis ini berupaya nguwongke mereka lewat bidangnya.

“Saya berencana mengajak berkarya lewat lukisan. Terserah mau corat-coret apa. Setelah itu, saya akan memamerkan karyanya di ruang publik. Biar masyarakat tahu kalau mereka juga bisa berkarya dan berbuat sesuatu,” ujar Agussis saat ditemui Espos di rumahnya di Punggawan, Rabu (28/12/2011).

Advertisement

“Saya berencana mengajak berkarya lewat lukisan. Terserah mau corat-coret apa. Setelah itu, saya akan memamerkan karyanya di ruang publik. Biar masyarakat tahu kalau mereka juga bisa berkarya dan berbuat sesuatu,” ujar Agussis saat ditemui Espos di rumahnya di Punggawan, Rabu (28/12/2011).

Bagi lelaki kelahiran Solo, 25 Agustus 1972 ini, semua manusia layak diperlakukan sama. Jika terus dilecehkan masyarakat sekitar, imbuhnya, sosok-sosok kurang beruntung itu akan semakin terpinggirkan. “Lewat pameran nanti, saya ingin membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan dalam diri mereka,” tutur pengagum Pablo Picasso itu.

Saat berbincang dengan Espos, salah satu sosok yang dimaksud Agussis melintas di depan rumahnya. Ia lantas membujuk lelaki itu untuk mengikuti pamerannya.

Advertisement

Dengan bersosialisasi dengan semua masyarakat, suami Sri Narsasi Dewi ini mengaku mendapat kebahagiaan tersendiri. Sama halnya ketika ia meluangkan Sabtu sorenya untuk melatih anak-anak kampung melukis.

“Di rumah ini juga ada sanggar lukis. Namanya Sanggar Raih Prestasi. Sanggar ini terbuka bagi semua anak yang ingin belajar melukis,” kata dia.

Dalam sanggar itu pun, ia mengaku tak menarik bayaran tertentu. Lelaki yang hobi nonton kartun ini sudah bahagia jika melihat banyak anak yang berkreasi di sanggarnya.

Advertisement

“Sanggar itu sudah berjalan 1,5 tahun. Di sini, saya ingin mengenalkan anak dengan media lukis selain kertas, seperti kanvas, gerabah dan lain sebagainya.”

Meski murni sosial, Agussis tak tanggung-tanggung dalam mengembangkan sanggar lukisnya. Lelaki yang karyanya sudah melanglang buana ini siap membiayai pameran anak-anak hingga ke luar kota.

“Maunya seperti itu. Tapi yang namanya anak-anak, latihannya ya sering bolong-bolong. Kalau sudah terkumpul karya yang cukup, saya akan mewujudkan itu,” ucapnya sambil tersenyum.

Advertisement

 

(Chirsna Chanis Cara)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif