Soloraya
Senin, 19 Desember 2011 - 18:36 WIB

Korban gempa bumi jalani operasi pencabutan pen

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PENGANGKATAN PEN--Doyo Warono, 43, warga Dukuh Gesikan, Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten terbaring setelah mengikuti operasi pengangkatan pen di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Senin (19/12/2011). (JIBI/SOLOPOS/Moh. Khodiq Duhri)

PENGANGKATAN PEN--Doyo Warono, 43, warga Dukuh Gesikan, Desa Gesikan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten terbaring setelah mengikuti operasi pengangkatan pen di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Senin (19/12/2011). (JIBI/SOLOPOS/Moh. Khodiq Duhri)

KLATEN–Sebanyak 126 warga yang menjadi korban gempa bumi 2006 lalu menjalani operasi pengangkatan pen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Soeradji Tirtonegoro, Klaten, Senin (19/12/2011).

Advertisement

Semiyono, 42, merupakan salah satu warga yang mengikuti operasi pengangkatan pen di bagian punggungnya. Warga Dukuh Bangunrejo, Desa Muruh, Kecamatan Gantiwarno ini tertimpa material bangunan rumahnya saat terjadi gempa bumi 2006 silam.

“Tulang punggungnya patah karena tertimpa material bangunan saat gempa susulan. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit ini untuk dioperasi. Syukur operasi pengangkatan pen tadi berjalan lancar,” ujar Rahayu, 38, adik Semiyono, saat ditemui wartawan di lokasi.

Humas RSUP dr Soeradji Tirtonegoro, Petrus Tri Joko saat ditemui wartawan di kantornya mengatakan, dari 126 korban gempa yang mengikuti operasi penggangkatan pen, 70% merupakan warga Kecamatan Gantiwarno, Wedi, dan Cawas.

Advertisement

Tiga kecamatan itu merupakan wilayah yang kondisinya paling parah akibat gempa bumi 2006 silam. Selain operasi pengangkatan pen, digelar pula sunatan massal dan donor darah di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro.

(mkd)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif