Soloraya
Minggu, 18 Desember 2011 - 22:25 WIB

Belum ada laporan pergerakan tanah di Guyon

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - MEMASANG INSTALASI --Tim Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memasang sejumlah instalasi pemantau gerakan tanah di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Kamis (8/12). Alat tersebut dipasang untuk memastikan tanah di dusun itu bergeser secara merayap dan ambles atau tidak. (JIBI/SOLOPOS/dok)

MEMASANG INSTALASI --Tim Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memasang sejumlah instalasi pemantau gerakan tanah di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar, beberapa waktu lalu. Alat tersebut dipasang untuk memantau pergerakan tanah di dusun itu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

KARANGANYAR – Tim Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Jogja menyatakan selama sepekan terakhir belum ada pergerakan tanah yang signifikan di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar. Sepekan lalu, tim tersebut memasang berbagai instalasi pendeteksi pergerakan tanah.
Advertisement

Koordinator tim pemantauan pergerakan tanah di Guyon, Kusdaryanto, mengatakan selama pemantauan dari jarak jauh di Kantor BPPTK Jogja, pihaknya belum mendapatkan laporan berupa SMS dari peralatan itu. Bila ada pergerakan, kata dia, alat yang disebut ekstensometer itu secara otomatis mengirimkan pesan. “Setelah pemasangan, alat itu kami uji cobakan atau trial dan SMS berhasil masuk ke sejumlah nomor ponsel yang didaftarkan, termasuk ke ponsel saya,” jelas Kusdaryanto saat dihubungi akhir pekan lalu.

Pemantauan terhadap pergerakan tanah di Guyon terus dilakukan. Bila selama ini belum ada laporan, berarti tanah di sana belum bergerak. Kusdaryanto mengatakan hujan setiap hari bukan jadi halangan. Setahu dia, SMS tidak terkirim jika sinyal terganggu.

Sementara itu setelah pemasangan peralatan dan ditinggal oleh tim, sejumlah warga di sana dikumpulkan. Mereka diberikan penjelasan serta pemahaman tentang alat yang baru sepekan ditanam di Dusun Guyon. Beberapa poin yang disampaikan oleh tim, imbuh Kusdaryanto, yakni fungsi alat. “Kami memberikan informasi ke warga bahwa alat itu bukanlah alarm atau peringatan dini yang dalam waktu seketika bisa berbunyi saat terjadi longsor. Tapi, alat itu untuk mengukur sejauh mana pergerakan tanah di sana, mengarah ke mana dan seberapa besar pengaruhnya bila terjadi tanah longsor,” jelas Kusdaryanto.

Advertisement

Selain di Guyon, lanjutnya, pihaknya juga melakukan survei pergerakan tanah di Desa Koripan, Kecamatan Matesih. Namun di sana sulit untuk ditemukan titik pergerakan tanahnya sebab wilayahnya terlalu besar.

fas

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif