Soloraya
Jumat, 2 Desember 2011 - 15:40 WIB

Pemkot Solo ingin jadikan bus atlet APG untuk angkutan sekolah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - HIBAH --

HIBAH -- Salah satu bus angkutan atlet peserta ASEAN Para Games. Pemkot Solo berencana meminta agar bus-bus khusus tersebut dihibahkan oleh Kemenpora untuk dijadikan bus angkutan sekolah. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Pemkot Solo berencana melobi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar mau menghibahkan 10 unit bus transportasi atlet ASEAN Para Games (APG) setelah acara itu selesai 22 Desember 2011 mendatang. Jika dikabulkan, bus itu rencananya difungsikan sebagai bus sekolah.
Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto mengungkapkan rencana tersebut saat diwawancarai wartawan di Balaikota, Jumat (2/12/2011). Menurut Budi, sangat diharapkan seandainya Kemenpora bersedia menghibahkan 10 unit bus itu ke Pemkot sehingga bisa dipakai untuk transportasi pelajar.

“Nanti permintaan itu akan kami sampaikan ke Kemenpora. Semoga saja dikabulkan sebab Solo masih ada kebutuhan untuk fasilitas publik bagi pelajar dan bus-bus itu tentu akan sangat mendukung ketersediaan fasilitas itu. Tentunya bus itu hanya akan dioperasionalkan pada jam-jam tertentu misalnya pada waktu-waktu berangkat dan pulang sekolah,” kata Budi.

Budi mengakui 10 unit bus untuk transportasi atlet APG itu memang dikhususkan bagi kalangan difabel. Namun, menurutnya tidak masalah jika bus itu digunakan untuk mengangkut siswa sekolah nantinya.

Advertisement

Hal itu, tambah Budi, akan sangat membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di sejumlah titik di mana terdapat penumpukan siswa sekolah pada jam-jam berangkat dan pulang sekolah. Dengan adanya bus sekolah, tentunya diharapkan para siswa maupun orangtua yang mengantarkan anaknya akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

“Pemkot tidak punya kewenangan untuk melarang hak privat siswa maupun orangtua siswa untuk menggunakan kendaraan pribadi. Tapi dengan adanya bus sekolah, mereka dengan kesadaran sendiri diharapkan mau beralih dari kendaraan pribadi ke bus sekolah, sehingga bisa mengurangi kemacetan,” kata Budi.

Terpisah, Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Solo, Indarjo mengaku belum tahu adanya rencana meminta 10 bus atlet APG untuk dijadikan bus sekolah. Namun, jika benar ada rencana itu, dia mengaku sangat mendukung karena keberadaan bus-bus itu tentu akan sangat membantu mengurai kemacetan di sejumlah titik setiap jam berangkat maupun pulang sekolah.

Advertisement

Bus-bus yang dibuat khusus untuk difabel itu, menurut Indarjo, sangat memungkinkan dijadikan bus sekolah, karena tidak memerlukan banyak modifikasi. “Ya kalau memang benar bus itu akan diminta dan dijadikan sekolah, kami siap saja dan akan kami tempatkan di titik-titik paling ramai, misalnya di SMA Ursulin, daerah SMAN 1, SMAN 2, dan lain-lain,” katanya.

shs

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif