Soloraya
Kamis, 17 November 2011 - 21:49 WIB

Asyiknya budidaya jangkrik...

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SIAP PANEN -- Sejumlah ibu rumah tangga di Kecamatan Wonosari, Klaten menyaksikan jangkrik siap panen di sela-sela acara pelatihan budidaya jangkrik di aula kantor kecamatan setempat, Kamis (17/11/2011).(Foto:Espos/Moh Khodiq Duhri)

Modal sedikit namun untung besar. Prinsip itulah yang coba dijalankan oleh puluhan ibu rumah tangga di 18 desa di Kecamatan Wonosari, Klaten. Ibu-ibu yang biasa berkutat dengan dapur dan mengurus anak itu dilatih memiliki kemandirian kuat dalam mengelola usaha budidaya jangkrik. Mereka mendapatkan pelatihan yang diselenggarakan Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Kecamatan Wonosari di aula kecamatan setempat, Kamis (17/11/2011).

Advertisement

”Pekerjaan sehari-hari saya sebagai ibu rumah tangga. Tak ada penghasilan karena pekerjaan saya hanya berurusan dengan dapur dan merawat anak. Oleh karena itu, saya berminat membudidayakan jangkrik untuk menambah penghasilan,” tutur Sudarmi, 50, warga Dukuh Teluk, Desa Ngereden, Kecamatan Wonosari saat ditemui Solopos.com seusai pelatihan.

Kegiatan itu dipandu oleh pakar sekaligus praktisi budidaya jangkrik, Heri Leksono. Menurutnya, pelatihan ini sengaja menyasar kalangan ibu rumah tangga di 18 desa di Kecamatan Wonosari. Menurutnya, budidaya jangkrik relatif mudah lagi murah.

”Satu ons telur jangkrik bisa dibeli dengan harga Rp 30.000. Satu ons telur bisa menghasilkan paling sedikit 40 kg jangkrik dewasa dengan usia 26-28 hari. Harga jangkrik dewasa selalu berubah mulai 20.000/kg hingga Rp 90.000/kg. Selama harga jualnya tidak kurang dari Rp 12.000, para pengusaha jangkrik masih bisa meraup untung,” jelas Heri.

Advertisement

Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Wonosari memang bertekat menjadikan Wonosari sebagai sentra peternakan jangkrik dalam dua hingga tiga tahun mendatang. Diharapkan, sentra peternakan jangkrik di Wonosari bisa menjadi pemasok tunggal kebutuhan jangkrik untuk kawasan Soloraya dan DIY. Pemasaran jangkrik itu rencananya akan dikelola langsung oleh paguyuban sendiri.

”Pemasaran jangkrik tidak sulit karena serangga ini banyak dicari. Tidak hanya peternak burung, industri kosmestik saat ini juga melirik jangkrik sebagai bahan baku,” tukas Heri.

(mkd)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif