Soloraya
Minggu, 30 Oktober 2011 - 19:49 WIB

Mantan petinggi PKI itu pun kembali bersatu dengan bumi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rewang

(Solopos.com) – Kematian seseorang sering dianggap sebagai usainya kisah kehidupannya, sekaligus tertutupnya buku sejarah hidup yang terkait dengannya. Demikian pula saat Sabandi Rewang dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Daksinoloyo di Kecamatan Baki, Sukoharjo, Minggu (30/10/2011) siang. Bersamanya, mungkin terkubur pula kisahnya dari masa lalu sebagai seorang mantan petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI).

PEMAKAMAN -- Peti jenazah Sabandi Rewang, mantan petinggi PKI di era 1960-an, diturunkan ke liang lahat di TPU Daksinoloyo, Baki, Sukoharjo, Minggu (30/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Advertisement
Pemakamannya dihadiri sejumlah kerabat dan banyak orang yang mengenal mantan Sekretaris Comite Central (CC) Politbiro PKI tersebut. Bahkan banyak pula yang jauh-jauh datang dari berbagai tempat. Rewang meninggal dalam usia 83 tahun setelah sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Solo. Upacara pemakaman sempat diwarnai sedikit kesibukan petugas permakaman yang harus memperluas liang makam karena ternyata tidak pas dengan ukuran peti.

“Kami datang dari Semarang hanya ingin memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang,” ungkap salah seorang pelayat, Sucipto, 79, yang mengaku merupakan teman Rewang serta datang berempat dengan temannya dari Kota Semarang sejak pagi. Sucipto menyatakan telah bersahabat dengan Rewang sejak yang bersangkutan menjadi petinggi PKI di Jawa Tengah.

Meskipun telah berusia lanjut, Sucipto cukup jelas bercerita mengenai pertemanannya. “Kami berteman pada saat dia masih menjabat. Kemarin ketika sakit sebenarnya juga berencana membesuk, tetapi tidak terwujud sampai dengan saat meninggalnya,” papar Sucipto yang terlihat masih bugar bersama tiga orang rekan seusianya.

Advertisement

Di antara puluhan pelayat, tampak pula anak Sabandi, Fajar SS, dan adik Rewang yang selama ini tinggal di Negeri Belanda, Sri Isni, 73. Isni mengaku datang sejak Jumat (28/10/2011), atau sehari sebelum kematian Rewang. Meski tidak lama, Isni mengaku masih sempat berbicara dengan Rewang. “Ya saya adiknya bapak. Sebelum meninggal memang masih sempat berbincang. Tapi sayangnya bapak tak sempat menyampaikan pesan apa-apa,” ujarnya seraya menahan haru di sela-sela proses pemakaman.

Sebelum menghirup udara bebas sekitar tahun 1991, Rewang sempat menjalani hukuman pidana penjara selama sekitar 23 tahun sejak tahun 1968 akibat keterkaitannya dengan PKI. Selain sebagai anggota CC Politbiro PKI, Rewang yang meninggal dunia Sabtu (29/10/2011) sekitar pukul 14.00 WIB di RS PKU Muhammadiyah Solo disebutkan juga pernah menjabat sebagai Ketua PKI wilayah Jateng.

Triyono

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif