Soloraya
Sabtu, 29 Oktober 2011 - 11:33 WIB

Imigran Afganistan dan Turki ditangkap

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

IMIGRAN GELAP-Polisi berjaga di luar bus berisi warga negara asing (WNA) yang diduga imigran gelap di depan Kantor Imigrasi Surakarta, Sabtu (29/10/2011).(JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Karangayar (Solopos.com)–Sebanyak 140 imigran asal Afganistan dan Turki, ditangkap, Jumat (28/10/2011) malam.

Advertisement

Belum diketahui secara pasti untuk apa mereka datang ke Indonesia. Rombongan orang asal Timur Tengah itu menggunakan dua bus AC ekonomi.

Menurut Kapolres Karanganyar, AKBP Edi Suroso, kedua rombongan bus itu ditangkap oleh jajaran Polres Sragen sekitar pukul 20.30, saat bus menurunkan rombongan di salah satu rumah makan di Samungmacan, Sragen.

“Sebelumnya sudah ada informasi dari Jakarta bahwa dua bus yang membawa pengungsi melintas melalui jalur Solo. Setelah ditangkap, dari Polres Sragen lalu mengirimkannya ke Polres Karanganyar, dan selanjutnya kami bawa ke kantor imigrasi Surakarta,” ujar Kapolres saat ditemui Espos, Sabtu (29/10/2011) dinihari, di Kantor Imigrasi Kelas I Surakarta.

Advertisement

Pihaknya, lanjut Edi, langsung berkoordinasi dengan kantor imigrasi. Dari pihak imigrasi sendiri menyarankan agar ratusan pengungsi itu ditempatkan di rumah dinas imigrasi (Rudimin) Semarang.

Keterangan yang dihimpun Espos di Kantor Imigrasi Surakarta, para imigran itu naik bis dari Jakarta dan hendak ke Trenggalek, Jawa Timur, melalui Solo.

Belum diketahui tujuan mereka akan ke mana. Namun disinyalir para imigran Timur Tengah itu akan melakukan perjalanan laut dari Trenggalek.

Advertisement

“Kami dari kepolisian mengamankan perjalanan mulai dari Kantor Imigrasi Surakarta hingga Kantor Imigrasi Semarang. Surat-surat yang dibawa oleh para imigran juga kami serahkan ke Kantor Imigrasi Surakarta. Kami hanya melakukan proses pengamanan agar mereka tidak terlantar di sini,” jelas Edi.

Terkait dengan identitas, tujuan mereka akan ke mana dan selanjutnya akan diproses bagaimana, kata Edi, akan diselidiki oleh Kantor Imigrasi Semarang. “Nanti itu yang akan dikembangkan di Kantor Imigrasi Semarang melalui penyidik,” ungkapnya.

Selama perjalanan dari Solo ke Semarang, rombongan itu mendapat pengawalan ketat dua unit mobil Satlantas Karanganyar. Masing-masing bus juga ditempatkan empat anggota Samapta bersenjata api untuk mengamankan di dalam bus.

(fas)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif