News
Jumat, 21 Oktober 2011 - 09:58 WIB

Warna pupuk urea Petrokimia jadi pink

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Petrokimia Gresik (Dok/JIBI)

klikjob.blogspot.com
Rembang (Solopos.com) – Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, meminta PT Petrokimia Gresik menyosialisasikan perubahan warna pupuk urea bersubsidi dari putih menjadi pink kepada kelompok tani setempat sebelum memasuki musim tanam pertama 2011-2012.

“Selain agar petani tidak kaget saat hendak menggunakannya, sosialisasi perubahan warna pupuk urea bersubsidi dari putih ke pink akan bisa memperjelas petani tentang mana pupuk urea bersubsidi dan yang tidak,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, Mulyono di Rembang, Jumat (21/10/2011).

Advertisement

Ia mengatakan sosialisasi perubahan warna pupuk urea bersubsidi itu juga akan bisa meyakinkan petani atas kualitas pupuk berwarna pink dengan pupuk urea sebelumnya.

“PT Petrokimia Gresik berkomitmen untuk menyosialisasikan perubahan warna pupuk urea bersubsidi kepada kelompok tani di kabupaten ini, segera. Sejauh ini, kami masih menunggu jadwal sosialisasi dari pihak perusahaan,” jelasnya.

Menurut dia, PT Petrokimia Gresik (Persero) memproduksi urea berwarna pink berkapasitas 310.000 ton per tahun, yang akan didistribusikan dengan harga subsidi Rp 1.600 per kilogram mulai Oktober 2011.

Advertisement

Pewarnaan urea bersubsidi, kata dia, dimaksudkan agar pendistribusiannya tidak dijual dengan harga nonsubsidi, karena disparitas harga antara urea bersubsidi dan nonsubsidi cukup tinggi yakni Rp 1.600 berbanding Rp 4.000 per kilogram.

“Penggunaan pupuk urea bersubsidi dengan warna pink produksi PT Petrokimia Gresik dijadwalkan dimulai per 1 Januari 2011 atau setelah sisa pupuk urea produksi PT Pupuk Sriwidjaja terserap hingga akhir 2011,” katanya.

Berdasarkan data di Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Rembang, alokasi pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu pada 2011 mencapai 23.000 ton.

Advertisement

Dari alokasi tersebut, hingga September 2011 baru terserap sebanyak 11.689,8 ton, atau baru 50,8 persen. ant

Advertisement
Kata Kunci : Petrokimia
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif