Soloraya
Kamis, 20 Oktober 2011 - 19:13 WIB

Sambal trasi jadi bekal agar kerasan di Tanah Suci

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BERANGKAT -- Para jemaah calon haji Karanganyar menuju ke bus yang akan membawa mereka ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, setelah mengikuti acara pemberangkatan di kantor Setda Karanganyar, Kamis (20/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

BERANGKAT -- Para jemaah calon haji Karanganyar menuju ke bus yang akan membawa mereka ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, setelah mengikuti acara pemberangkatan di kantor Setda Karanganyar, Kamis (20/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

(Solopos.com) –Melepas kepergian kedua orangtua yang disayangi ke luar negeri, memang cukup berat dirasakan oleh Tri Marini, 36. Bersama sanak famili lainnya, Marini yang tinggal di Desa Bangsri, Kecamatan Karangpandan itu harus ikhlas melepaskan ayahnya, Samino, 67, dan ibunya, Poniyem, 60, untuk melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci, selama 40 hari ke depan.

Advertisement

Isak tangis pun menyeruak dari para keluarga yang mengantar, kala para calon jamaah haji asal Karanganyar memasuki bus yang mengantarkannya ke Asrama Haji Donohudan. Sebanyak 475 calon jamaah haji diberangkatkan dari kantor Setda Karanganyar, Kamis (20/10/2011) pagi. “Kami sebagai anak tentu berharap bapak dan ibu bisa pulang dengan selamat, menjadi haji yang mabrur,” ungkap Marini saat ditemui Esposseusai mengantarkan kedua orangtuanya berangkat ke Asrama Haji Donohudan.

Agar tetap kerasan selama 40 hari beribadah di Mekahah, Marini pun membawakan sambal terasi dan lauk kering tempe untuk ayah dan ibunya. Pasalnya, kedua jenis lauk ini sangat disukai oleh Samino maupun Poniyem. Maklum, hampir setiap hari, keduanya makan dengan lauk sambal terasi. “Kami bawakan secukupnya yang kira-kira bisa untuk dikonsumsi selama di Mekah,” ujar Sri Sumiyarsih, 41, kakak Marini, yang baru saja pulang dari Balikpapan, hanya untuk mengantarkan kedua orangtuanya menjalankan rukun islam kelima itu.

Hal senada juga diungkapkan Jumi, 43, warga Tasikmadu. Agar betah selama di Tanah Suci, ia membawakan keripik tempe dan ikan asin untuk kakak perempuannya. Makanan tersebut dibawakan agar selama di sana, ada makanan ringan yang bisa dimakan. “Kalau di penginapan sedang tidak ada ibadah, bisa makan sedikit demi sedikit keripik tempenya,” kata Jumi. Kebetulan kakaknya pun juga tidak keberatan saat dibawakan makanan tradisional itu, sebab tidak terlalu banyak.

Advertisement

Sebelum berangkat, para calon jemaah haji asal Karanganyar dikumpulkan di Gedung Setda. Rombongan sebanyak 12 bis itu diberangkatkan langsung oleh Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR. Dalam kesempatan itu, Rina berpesan agar selama di Makkah, para jamaah haji harus ikhlas dalam menjalankan semua rukun haji. “Silakan bilang kepada petugas kalau di antara para jamaah ada yang mengeluh atau membutuhkan bantuan. Tidak perlu pakewuh,” katanya.

Farid Syafrodhi

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif