Lifestyle
Minggu, 16 Oktober 2011 - 15:52 WIB

Begajah, mendapat nama dari kisah sejarah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PENINGGALAN -- Anak-anak bermain di tempat gajah dan pawang yang tewas akibat terjebak lumpur dimakamkan di lingkungan RT 02/RW IV Kelurahan Begajah Kecamatan Sukoharjo Kota. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

(Solopos.com) – Begajah adalah nama salah satu kelurahan di wilayah Kecamatan Sukoharjo Kota. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kecamatan Nguter yang berada di ujung tenggara Kota Makmur. Seperti namanya, Begajah menurut mitos memang memiliki kaitan erat dengan seekor gajah.

PENINGGALAN -- Anak-anak bermain di dekat tempat gajah dan pawang yang tewas akibat terjebak lumpur dimakamkan di lingkungan RT 02/RW IV Kelurahan Begajah Kecamatan Sukoharjo Kota. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Advertisement
Meski sudah ratusan tahun lalu, cerita tentang asal mula Kelurahan Begajah sampai sekarang masih diingat beberapa warga setempat. Nama Begajah disebutkan diambil dari seekor hewan gajah yang menjadi tunggangan dua utusan Keraton Kasunanan Surakarta. Kedua utusan itu, salah satunya bernama Rana Menggala, mendapat utusan menyampaikan surat ke Wonogiri.

“Dalam perjalanan gajah yang menjadi tunggangan kedua utusan itu terjebak masuk ke dalam lumpur atau istilahnya mbeg bersama dua srati atau pawang yang mendampingi. Sejak saat itu wilayah di sini disebut dengan Begajah yang artinya gajah yang terkena mbeg,” ungkap Parman Wongso Prawiro, 70, tokoh masyarakat di Kampung/Kelurahan Begajah, saat ditemui Espos di kediamannya di lingkungan RT 03/RW IV.

Parman menuturkan gajah bersama dua srati yang terjebak dalam lumpur rawa-rawa akhirnya tidak bisa diselamatkan. Mereka pun dikuburkan di sekitar lokasi dan menjadi cikal bakal penanda bagi Kelurahan Begajah. Sedang dua orang utusan yang diperintahkan untuk menyampaikan surat ke Wonogiri, keduanya melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Advertisement

Terkait keberadaan makam dua srati dan gajah itu, menurut Parman sampai sekarang pun masih dirawat oleh warga setempat, lokasinya berada di RT 02/RW IV. Kompleks permakaman juga dipugar dan dibuat pagar secara berkeliling. “Kejadiannya memang sudah sejak ratusan tahun silam, cerita yang berkembang sekitar tahun 1780-an,” paparnya lagi.

Makam gajah dibuat lebih besar dengan rumah pelindung di atasnya. Lokasinya juga persis di tengah-tengah kompleks. Sedangkan dua makam lain yang disebutkan sebagai makam kedua srati, letaknya berada di sisi kanan makam gajah.

Secara terpisah, seorang perangkat Kelurahan Begajah, Sarwo, menyampaikan tidak semua warga di kelurahan setempat mengetahui asal-mula penamaan wilayah dengan sebutan Begajah. Tidak terkecuali para pegawai kelurahan yang seringkali berasal dari luar daerah. Mengenai tanggal berdirinya kelurahan, dia menyebutkan Begajah menjadi kelurahan sejak 1 Januari 1981.

Advertisement

try

Peta jalan menuju Kelurahan Begajah, Kecamatan Sukoharjo Kota, Sukoharjo:

Lihat Peta Lebih Besar

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif