SOLOPOS.COM - ilustrasi
ilustrasi
Karanganyar (Solopos.com)–Identitas korban dan pelaku mutilasi yang menggegerkan warga Dusun Tapan, Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, masih menjadi misteri.
Hingga kini, aparat kepolisian belum menemukan titik terang dan terus memburu pelaku tindakan sadis tersebut. Selain itu aparat juga masih disibukkan mencari potongan kepala dan dua pergelangan tangan yang sengaja dilenyapkan pelaku untuk menghilangkan identitas korban. Kapolres Karanganyar AKBP Edi Suroso ketika dijumpai wartawan di Mapolres Karanganyar, Sabtu (15/10/2011) mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan kasus sadis itu.
“Belum ada perkembangan. Kami terus melakukan penyisiran di lokasi untuk mencari potongan kepala dan dua pergelangan tangan,” ujar Kapolres.
Mayat wanita tanpa kepala tersebut telah disimpan di Laboratorium Forensik (Labfor) UNS, Sabtu, untuk dilakukan autopsi. Salah seorang sumber Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Labfor itu, mengatakan berdasarkan autopsi, di tubuh korban tak ditemukan luka akibat penganiayaan. Petugas juga tak menemukan indikasi pemerkosaan setelah melihat organ kemaluan korban.
Ketika ditanya JIBI apakah ada kemungkinan korban diracun sebelum dibunuh,sumber yang tidak bersedia disebut namanya itu mengatakan, Lambung korban dalam keadaan kosong, tak ada tanda-tanda diracun.”
Mengenai luka bekas potongan di leher dan pergelangan tangan itu, petugas menduga kondisi itu diakibatkan sayatan benda tajam.
“Seperti dipotong dengan pisau. Tak ada tanda luka selain di leher dan pergelangan tangan itu,” urai dia.
Dokter forensik Labfor UNS, dr Aji Suwandono, hingga pukul 21.30 WIB belum bisa dimintai konfirmasi. Ketika dihubungi JIBI, telepon seluler dr Aji hanya terdengar nada sambung.
(isw/aha)