Jakarta (Solopos.com)– Petinggi PKS berkumpul semalam untuk membahas perombakan atau reshuffle kabinet. Pertemuan sampai dini hari itu diisi curah gagasan bagaimana menyikapi kemungkinan-kemungkinan yang bakal menimpa PKS pasca-reshuffle.
“Ada pilihan-pilihan bagaimana menyikapi (reshuffle),” kata anggota Fraksi PKS Nasir Djamil di Gedung DPR/MPR, Kamis (13/10/2011).
PKS, kata dia, bersiap-siap kalau ada kondisi di luar yang diperkirakan. “Kami tidak berpikir menteri kami dicopot. Kami percaya SBY masih memegang komitmen yang ditandatanganinya sendiri. PKS dapat alokasi empat menteri,” katanya.
Nasir juga menyoroti reshuffle kali ini yang menambah pos wakil menteri. Menurutnya, pos wakil menteri tidak efektif pada perbaikan kinerja. Justru pos itu mengindikasikan hanya politik akomodasi presiden.
“Untuk apa wakil menteri, wakil menteri itu menunjukkan bahwa reshuffle berdasarkan keinginan bukan kebutuhan. Mungkin dulu dijanjikan, tapi tak dipenuhi karena posisi penuh. Sekarang ditaruh di wamen,” ujarnya.
Menurut Nasir, siang ini Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq memenuhi undangan SBY di Cikeas. VIVAnews