News
Minggu, 2 Oktober 2011 - 21:15 WIB

Ribuan rudal Libya hilang, dikhawatirkan jatuh ke tangan kelompok radikal

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi peluncuran rudal

Berlin (Solopos.com) – Para pejabat Pakta Pertahanan Atalntik Utara, NATO, khawatir dengan hilangnya ribuan rudal di Libya. Ribuan rudal yang belum terlacak keberadaannya itu dikhawatirkan jatuh ke tangan kelompok radikal seperti Al-Qaeda.

LUNCURKAN RUDAL -- Pasukan anti-Khadafi menembakkan rudal Grad ke posisi pertahanan pasukan pendukung mantan pemimpin Libya itu di Bani Walid, Minggu (2/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Advertisement
Majalah Jerman, Der Spiegel , Minggu (2/10/2011) melaporkan, Laksamana Giampaolo Paola, yang memimpin komite para pemimpin militer NATO, mengadakan pertemuan rahasia untuk anggota parlemen Jerman pada Senin lalu, di mana ia menyatakan keprihatinan aliansi itu mengenai lenyapnya rudal-rudal itu. Senjata bisa saja berakhir di negara lain dan di tangan yang salah. “Di mana saja dari Kenya sampai Kunduz dan Afghanistan,” kata Paola seperti dikutip Der Spiegel.

Sebelumnya, Jenderal Mohammed Adia, yang bertanggung jawab atas persenjataan di Kementerian Pertahanan Libya, mengatakan kepada wartawan bahwa sekitar 5.000 rudal antipesawat SAM-7 hilang. “Disayangkan jika beberapa rudal bisa jatuh ke tangan yang salah di luar negeri,” kata jenderal itu kepada para wartawan di sebuah gudang senjata mantan pemimpin Libya yang digulingkan, Muamar Khadafi di Benghazi.

AS mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pemimpin baru baru Libya untuk mengamankan stok senjata itu, di tengah kekhawatiran terhadap proliferasi senjata akibat kekacauan di Libya. Departemen Luar Negeri AS telah menyediakan dana sebesar tiga juta dolar untuk membantu menghancurkan senjata-senjata.

Advertisement

“Libya di bawah pimpinan Gaddafi telah membeli sekitar 20.000 rudal SAM-7, buatan Soviet atau Bulgaria,” kata Jendral Mohammed Adia, yang memimpin bagian peralatan perang Kementerian Pertahanan, katanya pada upacara simbolis untuk melumpuhkan sebagian dari cadangan itu. “Lebih dari 14.000 dari rudal-rudal itu telah digunakan, hancur atau sekarang di luar misi. Sebagian besar cadangan itu di Zintan di Libya barat daya,” katanya. Ia mengatakan Dewan Transisi Nasional (TNC) Libya telah menemukan sekitar 500 dari rudal yang mudah dibawa itu.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif