Soloraya
Sabtu, 24 September 2011 - 16:50 WIB

Rencana kenaikan retribusi Sriwedari, Foksri siap kawal Raperda

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

MEMILIH BUKU--Calon pembeli memilih-milih buku pelajaran sekolah di pusat penjualan buku bekas Sriwedari, Solo, Rabu (13/7/2011). (dok Solopos)

Solo (Solopos.com)–Para pelaku usaha yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pedagang Sriwedari (Foksri) siap mengawal penyusunan Raperda kenaikan retribusi.

Advertisement

Mereka bahkan siap menolak jika penyusunan Raperda tersebut tak melibatkan para pelaku usaha Sriwedari yang jumlahnya mencapai 870 pemilik itu.

“Pemkot itu jangan main kucing-kucingan dengan kami. Kami tahu, Raperda itu masih mentah. Jadi, jangan langsung bilang retribusi naik 300%,” tegas Ketua Bidang Eksternal Foksri, BRMH Kusumo Putro MH kepada Espos, Sabtu (24/9/2011).

Selama ini, para pelaku usaha di kawasan Sriwedari mengaku sama sekali tak tahu menahu terkait landasan kenaikan tarif retribusi usaha mereka. Mereka hanya menerima sosialisasi bahwa retribusi di Sriwedari sudah saatnya naik.

Advertisement

Pemkot  berdalih, kenaikan tersebut dengan landasan hukum Perda tentang Kekayaan Daerah. Sementara, pedagang masih mempertanyakan status tanah Sriwedari apakah masih menjadi aset Pemkot.

“Kalau tanah ini masih bersengketa, mestinya tak boleh ada penarikan retribusi sama sekali sebab tanah ini berstatus tak bertuan,” paparnya.

Dengan tegas, Kusumo menyebut bahwa kenaikan retribusi tersebut terkesan sembunyi-sembunyi. Selain banyak pelaku usaha Sriwedari yang tak menerima sosialisasi, kenaikan retribusi tersebut rupanya juga belum memiliki Perda.

Advertisement

Atas dasar inilah, para pedagang bertekad akan mengawal pembahasan Raperda Kenaikan Retribusi tersebut hingga tingkah pengesahan.

“Jika kenaikan memberatkan pedagang, maka kami akan menolaknya,” tegasnya.

(asa)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif