Solo (Solopos.com)–Jumlah selter (halte-red) bus rapid transit (BRT) Batik Solo Trans (BST) di Kota Solo bakal segera bertambah 10 unit.
Hal itu menyusul turunnya hibah bantuan pembuatan selter dari Pemerintah Pusat dan AusAID Australia untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Penjelasan itu disampaikan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Yosca Herman Sudrajad ketika ditemui wartawan di Balaikota Solo, Senin (12/9/2011).
Bantuan yang diterima Pemkot tersebut merupakan kerja sama Pemkot dengan Pemerintah Pusat, bersama AusAID Australia. Anggaran yang diperoleh untuk membangun satu selter BST mencapai Rp 150 juta.
Yosca menjelaskan awalnya Dishub mengajukan permohonan bantuan guna membangun sebanyak 15 selter BST di sepanjang koridor satu yang mencakup jalur Palur, Karanganyar hingga Bandara Adi Sucipto Solo.
“Sebenarnya kami mengajukan untuk membangun 15 selter sesuai kebutuhan saat ini. Prototype-nya juga sudah kami ajukan. Sebab dari total kebutuhan sebanyak 50 selter BST di koridor satu, Pemkot baru memiliki sekitar 35 selter. Namun ternyata hanya disetujui 10 selter dulu,” terang Yosca.
Kebutuhan selter yang mencapai 50 selter tersebut, menurut Yosca, karena idealnya jarak antarselter BST minimal sekitar 500 meter. Sementara jarak antarselter yang sudah ada saat ini rata-rata lebih dari itu. “Bahkan ada yang jaraknya 1 kilometer (km) sampai 1,5 km,” imbuhnya.
Yosca menyebutkan kemungkinan selter baru itu nantinya juga untuk mengganti halte bus yang sudah ada sebelumnya. “Kemungkinan nanti halte bus yang kondisinya sudah tidak baik, akan dibongkar dan diganti selter baru tersebut,” terangnya.
Yosca menargetkan pembangunan selter BST tersebut siap selambat-lambatnya bulan Desember mendatang. Lebih lanjut Yosca menyebutkan bantuan hibah tersebut diterima Pemkot Solo menyusul ditunjuknya Solo sebagai percontohan nasional bidang transportasi.
(sry)