News
Minggu, 14 Agustus 2011 - 15:07 WIB

KPK: Pesawat carter Rp 4 miliar dipakai agar Nazar tidak membelot

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Begitu menangkap Nazaruddin, KPK berpacu dengan waktu untuk segera membawa sang pesakitan ke Tanah Air. Cara tercepat adalah dengan mencarter pesawat dengan tarif Rp 4 miliar.

Wakil Ketua KPK M Jasin mengungkapkan aneka alasan mengapa carter pesawat yang tidak murah itu diputuskan, antara lain adalah memutus kesempatan bagi Nazar membelot dan mencari suaka.

Advertisement

“Kalau menggunakan pesawat komersial, pertama, keamanan tidak bisa dijamin. Kedua, kesehatan tidak bisa dijamin, lalu dia harus transit dan pindah pesawat beberapa kali. Ketiga, kemungkinan dia membelot dan minta suaka politik, sehingga dia tidak bisa dibawa pulang. Menurut saya itu bisa terjadi,” beber Jasin saat dikonfirmasi lewat pesan singkat oleh wartawan, Minggu (14/8/2011).

“Ada yang mengkritik ongkos Rp 4 miliar terlalu besar?” tanya wartawan.

“Ya kalau mau kritik silakan saja, biasalah. Komentator lebih pintar daripada pemain bolanya. Sekarang KPK berhasil memulangkan Nazaruddin dalam keadaan sehat, aman, dan bisa diperiksa oleh tim penyidik KPK. Tapi masih dianggap salah. Tapi silakanlah kalau mau mengkritik, orang itu nggak pernah ada puasnya,” jawab Jasin.

Advertisement

Hari ini Nazar bisa beristirahat leluasa di selnya di Mako Brimob. Sebab KPK tidak menjadwalkan adanya pemeriksaan. Penjaga sel juga melarang pengacaranya, OC Kaligis, maupun sepupunya, M Nasir, untuk menjenguknya.

Nazar dipulangkan ke Indonesia dengan memakai metode paling mudah dan cepat yaitu eksklusif, bukan deportasi atau ekstradisi. Eksklusif adalah dikembalikan ke negara tempat dia berasal.

dtc

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif