Soloraya
Kamis, 4 Agustus 2011 - 20:55 WIB

Buntut aksi warga, tim survei Bendungan Pidekso segera adakan sosialisasi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Tim survei review design pembangunan Bendungan Pidekso, Giriwoyo Wonogiri, dipastikan akan mengadakan sosialisasi kepada warga awal pekan depan. Sosialisasi ini sebagai jawaban atas aksi penolakan warga dengan menghentikan kegiatan pengeboran, Minggu (31/7/2011) lalu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM), Arso Utoro, saat ditemui wartawan, Kamis (4/8/2011). Arso mengaku sudah mendapat laporan mengenai aksi penolakan warga dengan menghentikan aktivitas pengeboran yang dilakukan tim dari rekanan yang ditunjuk pemerintah. Menurut Arso, aksi itu disebabkan karena kesalahpahaman belaka. Warga belum mendapat sosialisasi yang benar mengenai kegiatan itu.

Advertisement

“Hari ini tadi tim dari Metana Consultant yang dikirim pemerintah ke sana baru rapat membahas rencana sosialisasi kepada warga. Rencananya besok Senin (8/8/2011) sosialisasi akan diadakan dengan mengundang seluruh warga masyarakat di empat desa yang berpotensi terkena pembangunan bendungan,” kata Arso. Dalam sosialisasi itu, lanjut Arso, akan dijelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk dampak dari alat-alat berat yang akan didatangkan ke lokasi. Akan dijelaskan pula mengenai rincian lokasi alternatif II dan III.

Sementara itu, Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto meminta kegiatan survei dalam rangka review design pembangunan Bendungan Pidekso di Giriwoyo diminta dihentikan sementara. Tim survei diminta memastikan terlebih dahulu bahwa warga telah memahami dan menerima rencana kegiatan tersebut. “Warga menolak kan karena tidak tahu. Mungkin karena belum ada sosialisasi. Karena itu saya minta kegiatan survei itu dihentikan. Paling tidak sampai ada sosialisasi yang jelas dan warga bisa memahami serta menerimanya. Yang jelas saya tidak mau ada keributan di sana,” kata Danar, saat ditemui wartawan, Kamis.

Selain itu, Danar menambahkan perlu dicari alternatif-alternatif solusi yang bisa diterima warga. Tentu saja, solusi itu berhubungan dengan manfaat yang mungkin bisa diperoleh warga jika pembangunan bendungan itu harus direalisasikan. Misalnya, warga yang tergusur dipindahkan ke lokasi yang bakal teraliri air dari bendungan itu untuk lahan pertanian mereka. Sehingga mereka benar-benar merasakan manfaat dari keberadaan bendungan itu.

Advertisement

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif