News
Selasa, 2 Agustus 2011 - 16:10 WIB

Mendagri: Kerusuhan di Papua harus jadi pelajaran

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. (antara)

Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. (antara)

Jakarta–Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi meminta semua pihak agar mengambil pelajaran dari kerusuhan di Kabupaten Puncak, Papua (30/7/2011), terkait pelaksanaan pemilu kepala daerah.

Advertisement

“Kita prihatin, tentu ini harus diambil hikmah dan pelajaran, bagi partai, penyelenggara, dan masyarakat sendiri,” katanya di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa.

Mendagri menuturkan, peristiwa kerusuhan tersebut harus menjadi perhatian bagi partai politik. Kejadian itu, ujarnya, menandakan bagi partai bahwa ada hal yang harus dibenahi terkait dengan pencalonan kepala daerah. “Kepastian tentang calon yang akan diajukan itu sangat penting,” katanya.

Demikian pula dengan penyelenggara pemilu, ujarnya, harus bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Kabupaten Puncak. “Mesti bisa mencegah hal-hal seperti itu dengan mengatur rentang waktu (pendaftaran) yang agak longgar, pengaturan jadwalnya,” katanya.

Advertisement

Selain partai politik dan penyelenggara pemilu, masyarakat juga harus mengambil pelajaran dari kasus ini. Mendagri meminta agar masyarakat lebih dewasa dalam berdemokrasi.

“Kalau ada perbedaan jangan melampiaskan dengan kekerasan. Demokrasi itu pemikiran, jangan adu fisik,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah juga mengambil hikmah dari kasus kerusuhan tersebut. Deteksi awal dan koordinasi dengan aparat keamanan harus lebih ditingkatkan.

Advertisement

(antara/tiw)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif