Soloraya
Minggu, 31 Juli 2011 - 16:34 WIB

Gudang barang rongsokan terbakar, kerugian puluhan juta rupiah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Poskota.co.id)

Sragen (Solopos.com) – Gudang barang rongsokan milik Murjoko, 49, warga RT 6 Balak, Tegaldowo, Gemolong, Sragen, Minggu (31/7/2011) ludes terbakar. Akibat kejadian itu, Murjoko harus menanggung kerugian sekitar Rp 20 juta.

Ilustrasi (Poskota.co.id)

Advertisement
Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, kejadian bermula saat Yeti Indiarti, 31, istri Murjoko, membakar sejumlah kayu dan ranting di dekat gudang, pukul 07.30 WIB. Karena tergesa-gesa hendak menghadiri arisan, Yeti pun meninggalkan tempatnya membakar sampah untuk bergegas mandi. Tak disangka, sekitar pukul 08.15 WIB, api mulai tak terkendali dan melahap gudang rongsokannya yang berluas 12 x 6 meter persegi.

Kandang ternaknya yang berada di sisi gudang pun ikut terlahap Si Jago Merah. Akibatnya, ia harus merelakan puluhan ayam bangkoknya mati terpanggang. Selain itu, puluhan kuintal barang rongsokannya pun hangus terjilat api. “Ada puluhan kuintal rosok seperti kardus, ember dan botol minuman di sana. Kalau ditotal, kerugiannya bisa sampai Rp 20 juta,” ujar Murjoko saat ditemui di lokasi kejadian.

Dipaparkan Murjoko, setelah mengetahui api mulai melahap gudangnya, warga berinisiatif merobohkan sejumlah rumah gedhek penimbun rongsokan lain sehingga api tak sempat merembet ke rumah tetangga. “Saat kebakaran, saya sedang di pasar. Karena istri juga sedang mandi, gudang jadi tak terawasi. Untung anak saya yang sedang nonton TV tahu ada api. Kalau tidak, mungkin api bisa menjalar ke rumah yang lain, termasuk rumah kami,” ungkapnya.

Advertisement

Selepas kejadian itu, Murjoko mengaku kebingungan. Pasalnya, ia berencana membayar tunjangan hari raya (THR) para pekerjanya dari hasil penjualan ayam bangkoknya. “Tumpukan rongsok yang memang sengaja saya simpan juga sudah ludes. Padahal itu juga mau dijual. Bingung, Mas,” keluhnya.

Kapolsek Gemolong, AKP Sri Wahyuni, mengatakan kejadian tersebut murni akibat kelalaian pemilik gudang. “Karena obongan-obongannya tidak diawasi, api jadi membesar tak terkendali. Padahal di sana banyak bahan yang mudah terbakar seperti plastik dan kardus,” terangnya.

m99

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif