Soloraya
Kamis, 28 Juli 2011 - 17:10 WIB

Petani melon gigit jari

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Boyolali (Solopos.com)–Hujan yang masih turun memasuki musim kemarau ini membuat petani melon gigit jari. Pasalnya, gara- gara hujan membuat tanaman melon layu dan tidak dapat dipanen. Tanaman melon itu menjadi layu dan kering karena buahnya ikut rontok.

Advertisement

Sriyanto, salah satu petani melon di Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono, mengaku tanaman melon miliknya layu. “Pada mulanya pertumbuhan melon sangat menggembirakan. Tanamannya terlihat sehat begitu juga dengan buahnya,” ucapnya kepada wartawan, Kamis (28//2011).

Padahal melon miliknya akan dipanen dua pekan lagi. Namun, hujan yang turun tak pelak membuat melonnya layu dan tak bisa dipanen.

Kades Ngaru-aru ini menambahkan sebagian besar tanaman melon di lahan seluas 5.000 m2 layu. Meskipun masih bisa dijual namun, harganya diperkirakan akan jatuh. Hasil panen hanya laku Rp 30 juta. Padahal biaya tanamnya mencapai Rp 40 juta.

Advertisement

(rid)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif