Soloraya
Kamis, 28 Juli 2011 - 10:11 WIB

AP I bentuk tim penaksir lahan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Boyolali (Solopos.com)–Rencana perluasan kawasan Bandara Adi Soemarmo terus dimatangkan. Setelah pihak Satgas Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Boyolali melakukan reidentifikasi dan reinventarisasi lahan yang akan digunakan, kini PT Angkasa Pura I (AP I) tengah membentuk tim appraisal independen untuk menaksir lahan yang akan terkena proyek.

Advertisement

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Andri Iskandri, mengatakan tim appraisal atau penilai itu tengah melakukan tugasnya melihat kondisi dan menaksir harga.

“Anggaran sudah ada dan kami siap membayar jika sesuai dengan kesepakatan warga di sekitar lokasi yang akan terkena proyek perluasan kawasan bandara,” ujarnya kepada Espos di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Masjid Al Barokah di Desa Genting, Cepogo, Senin (25/7).

Ditambahkan Andri, direncanakan perluasan kawasan itu mencapai sekitar 6,95 hektare di sisi timur landasan saat ini.

Advertisement

Meski demikian, Andri tidak menyebut angka pasti yang telah disiapkan PT Angkasa Pura untuk pembebasan lahan warga untuk perluasan.

“Kami menunggu hasil kesepakatan antara warga dengan kami. Yang jelas anggaran sudah siap jika ada kesepakatan,” papar dia.

Sebelumnya, perluasan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) itu akan menerjang lahan dan bangunan warga di dua desa di Kecamatan Ngemplak, yakni Desa Gagaksipat dan Dibal. Bahkan, di Desa Dibal ada sekitar 121 bidang tanah yang akan terkena perluasan KKOP.

Advertisement

Kades Dibal, Wahjono, mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan proses reidentifikasi dan reinventarisasi lahan yang akan terkena proyek. Pasalnya, pada 2009 silam, pihak P2T Boyolali telah mengumumkan lahan yang akan terkena.

(fid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif