Soloraya
Senin, 25 Juli 2011 - 22:02 WIB

Tim gabungan temukan belasan produk makanan tak layak konsumsi di Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com) – Tim gabungan Pemkab Wonogiri menemukan belasan produk makanan tak layak konsumsi saat melakukan inspeksi ke tiga kecamatan, Wuryantoro, Eromoko dan Pracimantoro, Senin (25/7/2011). Inspeksi tersebut mengawali rangkaian roadshow pengawasan peredaran produk makanan dan minuman sebagai persiapan menjelang Ramadan dan Lebaran 2011.

Tim yang terdiri atas gabungan petugas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM, Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan, Polres, dan Satpol PP itu bergerak sejak pagi. Mereka berturut-turut mendatangi kios-kios di pasar tradisional maupun toko-toko modern di tiga kecamatan tersebut. Hampir di setiap kecamatan ditemukan ada produk makanan yang tidak layak konsumsi.

Advertisement

“Kami menemukan ada belasan produk yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Di antaranya sudah kedaluwarsa, isi dalam kemasan tidak sesuai label yang antara lain terjadi pada salah satu merk sirup, dan ada pula yang kemasannya rusak, dijumpai di antaranya pada produk sarden,” ungkap Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UMKM, Supardi, saat ditemui Espos seusai inspeksi.

Lebih jauh, Supardi menjelaskan produk makanan dan minuman yang tak layak konsumsi itu sebagian ada yang dibeli sebagai sampel dan sebagian lainnya diminta agar ditarik dari pajangan dan dikembalikan ke pihak distributor. Dalam inspeksi itu tidak ada pengenaan sanksi, melainkan hanya pembinaan untuk meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan konsumen.

Supardi menambahkan kegiatan inspeksi tersebut akan dilanjutkan Selasa (26/7/2011) esok dan seterusnya setiap hari hingga Jumat (29/7/2011). Menurut rencana hari ini inspeksi akan dilanjutkan di Kecamatan Purwantoro. Namun, jadwal itu juga melihat hari pasaran di pasar tradisional di tiap-tiap kecamatan. Ditargetkan semua kecamatan bisa disambangi selama kurun waktu tersebut. “Kami menyesuaikan hari pasaran di pasar tradisional yang ada di tiap kecamatan, sebab saat itulah pasar paling ramai. Perlu kami tegaskan, kegiatan ini bukanlah razia melainkan hanya pengawasan peredaran makanan menjelang Ramadan dan Lebaran dengan tujuan perlindungan konsumen,” jelas Supardi.

Advertisement

shs

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif