Soloraya
Senin, 25 Juli 2011 - 23:15 WIB

Harga elpiji 3 kg di Klaten naik, warga mengeluh

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com) Harga elpiji tiga kilogram (3 kg) di Kabupaten Klaten naik menjadi Rp 16.000 hingga Rp 17.000/tabung. Harga itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, yaitu Rp 14.750/tabung.

Anisa Andriyani, 26, warga Buntalan, Sabrangan, Klaten Tengah, mengatakan baru membeli elpiji 3 kg tak jauh dari tempat tinggalnya dengan harga Rp 16.000/tabung. “Meski cukup mahal, saya terpaksa membelinya,” katanya saat ditemui Espos, Senin (25/7/2011). Endarwati, warga Jaten, Juwiring, Klaten, mengatakan baru membeli elpiji 3 kg seharga Rp 17.000/tabung. Kepada Endarwati, penjual itu berdalih elpiji 3 kg itu tengah langka di pasaran.
“Katanya stok yang diterimanya berkurang sehingga menaikkan harga jual. Di toko lain ada yang menjual Rp 16.500/tabung, tetapi tempatnya lebih jauh sehingga saya terpaksa membeli yang harganya Rp 17.000/tabung,” terang Endarwati.

Advertisement

Menanggapi hal itu, Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Pemkab Klaten, Sri Sumanta, mengatakan penetapan harga elpiji ukuran tiga kilogram senilai Rp 16.000 hingga Rp 17.000/tabung itu jelas melanggar HET yang ditetapkan Pemkab Klaten. Dia meminta warga melaporkan jika menemukan harga elpiji 3 kg yang dipatok secara semena-mena. “Biasanya kenaikan harga itu dilakukan oleh pengecer yang tidak resmi. Kami sarankan warga membeli elpiji di pangkalan resmi,” tukas Sri Sumanta.

Sri Sumanta menjelaskan di Klaten sebenarnya terdapat lebih dari 800 pangkalan resmi yang menjual epiji. Namun, dia mengakui tidak semua desa di Klaten memiliki pangkalan penjualan elpiji. Akibatnya, banyak warga membeli elpiji di pengecer tidak resmi. Dia menegaskan penjualan elpiji di pangkalan resmi mestinya tidak melanggar HET. “Kalau ada pangkalan resmi yang menjual elpiji melebihi HET, pasokan elpiji ke pangkalan itu akan dihentikan. Hal ini pernah kami lakukan kepada salah satu pangkalan resmi di Klaten beberapa bulan lalu,” jelas Sri Sumanta.

mkd

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif