Soloraya
Senin, 25 Juli 2011 - 11:00 WIB

19 Kecamatan di Boyolali jadi pusat peternakan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com)–DPRD Boyolali dalam pendapat akhir fraksi atas rancangan peraturan daerah (Raperda) rencana tata ruang wilayah (RTRW) menyepakati 19 kecamatan di wilayah Boyolali menjadi pusat peternakan. Hal ini diputuskan dalam rapat paripurna yang digelar di gedung DPRD Boyolali akhir pekan kemarin.

Pembahasan panitia khusus (Pansus) raperda RTRW ini sempat alot. Lantaran adanya pro dan kontra tentang penetapan pusat peternakan. Sebab, sudah adanya lokasi peternakan ayam petelur di Desa Winong, Boyolali Kota. Sementara itu, sebagian anggota Pansus berpendapat wilayah Boyolali Kota harus terbebas dari lokasi peternakan. Namun, anggota pansus lain menilai jika kota dijadikan peternakan tak jadi soal. Sebelumnya, pada draf yang diajukan eksekutif sebanyak 18 kecamatan sudah menjadi pusat peternakan.

Advertisement

Penolakan wilayah kota menjadi peternakan sempat mendapat kritikan dari masyarakat sekitar. Terlebih saat musim hujan, lokasi peternakan itu selalu menimbulkan bau tidak enak. Tak pelak membuat warga sekitar terganggu.  Pansus pun studi banding ke daerah lain. Selain itu, mereka juga berkonsultasi ke pemerintah pusat  ”Memang ada protes dari masyarakat sekitar. Namun, pemerintah pusat memperbolehkan setiap kecamatan jadi pusat peternakan,” kata Ketua Pansus RTRW Agus Wiyono kepada wartawan.

Dijelaskan, pemerintah pusat memberikan sejumlah saran. Di antaranya, ketentuan tersebut harus diatur dalam rencana detail tata ruang kecamatan (RDTRK). Eksekutif akan menindaklanjutinya dengan kecamatan untuk membahasnya.

“Selanjutnya akan dikonsultasikan ke Gubernur Jateng. Jika tidak ada perubahan eksekutif dapat menindaklanjutinya dengan pembahasan lain menyusun RDTRK,” tambahnya. Ketentuan-ketentuan dalam RDTRK akan membahas wilayah di kecamatan yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat peternakan.

Advertisement

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Dwi Priyatmoko menegaskan peternakan perlu dipertahankan. Boyolali terkenal sebagai wilayah yang memproduksi telur ke luar daerah. Namun, pihaknya terbuka lebar atas aspirasi dari masyarakat sekitar. Terbukti sebelum penyusunan raperda RTRW, pihaknya bersama tim survei Pemkab mendatangi lokasi peternakan. “Peternak supaya mengurangi populasi ayam petelur tanpa mengganggu produksi telur,” tandasnya.

(rid)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Boyolali Peternakan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif