SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Detikcom)
Yogyakarta (Solopos.com)–Batavia Air nomor penerbangan Y6-567 rute Yogyakarta – Batam yang berangkat dari Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, Kamis pukul 08.13 WIB mengalami gangguan perangkat elektronik sehingga harus kembali lagi ke bandara keberangkatan.
“Setelah pesawat berhasil tinggal landas, sekitar lima menit kemudian pilot merasakan ada gannguan pada perangkat elektronik (electronic trouble) sehingga pilot memutuskan untuk ‘return to base’ (RTB) ke bandara asal,” kata Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura I, Haryoso Catur Priyanto di Bandara Adisutjipto Yogyakarta.
Pada saat kejadian tersebut PT Angkasa Pura I sedang menggelar latihan penanggulangan gawat darurat di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta sehingga kegiatan tersebut sempat terhenti dan semua yang hadir diminta untuk memanjatkan doa agar pesawat dapat mendarat dengan selamat.
“Setelah mengalami gangguan peralatan elektronik memang pesawat tidak bisa langsung mendarat karena harus mengikuti prosedur ‘maximum landing weight’ atau berat maksimal untuk mendarat, sehingga pesawat harus berputar dulu untuk menghabiskan bahan bakar sekitar satu jam,” ujarnya.
Ia mengatakan setelah pesawat jenis Boeing 737-300 berpenumpang 141 orang ini berputar-putar di ketinggian 6.000 kaki di sekitar Bandara Adisutjipto Yogyakarta selama satu jam akhirnya sekitar pukul 09.43 WIB dapat mendarat dengan selamat dan tidak ada penumpang yang terluka.
Haryoso menuturkan pesawat tersebut saat ini harus mendapatkan perbaikan dan jika sudah dinyatakan layak dapat diterbangkan kembali ke tujuan.
“Pesawat ini berangkat dari Balikpapan pagi kemudian transit di Yogyakarta untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Batam. Syukur pesawat berhasil RTB dengan mulus dan selamat dan tidak ada penumpang yang terluka,” paparnya.
(Antara/nad)
