Soloraya
Rabu, 20 Juli 2011 - 19:31 WIB

Peternak minta bantuan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Apel Sapi (SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Apel Sapi (SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)–Para peternak sapi perah di Kecamatan Cepogo mengeluhkan harga pakan yang semakin melejit. Alhasil, mereka kesulitan untuk memberi makan pada sapi perahnya.

Advertisement

Sutrisno, salah satu peternak sapi perah asal Dukuh Bener, Desa Gubug, Kecamatan Cepogo gigit jari merasakan harga pakan yang terus naik. Hal ini ia ungkapkan di sela acara Apel Sapi yang digelar di Dukuh Kadisono, Desa Gubug, Cepogo pada Rabu (20/7/2011).

Menurutnya, harga katul yang biasanya Rp 1.500 per kilogram kini melonjak jadi Rp 2.000 per kg. Belum lagi ditambah harga pakan lain seperti bren atau konsetrat, hijauan dan ketela.

“Padahal seekor sapi perah minimal membutuhkan katul 10 kg per harinya,” tuturnya kepada wartawan.

Advertisement

Misalkan saja, empat ekor sapi perah miliknya dalam sehari hanya menghasilkan susu rata-rata 10 liter per ekor. Sedangkan harga susu di KUD hanya sebesar Rp 2.700- Rp 3.000 per liter. Jadi dari seekor sapi perah dia hanya mampu meraih keuntungan sebesar Rp 27.000- Rp 30.000 per ekor saja.

Terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Veteriner (Kesmavet) Disnakan Boyolali, Mursyid mengakui tingginya harga pakan dan beban yang harus ditanggung para peternak. Disnakan juga terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan peternak dengan cara meningkatkan kualitas susu.

(rid)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif