Soloraya
Minggu, 10 Juli 2011 - 20:08 WIB

Lagi, pedagang Pedan tolak relokasi

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Klaten (Solopos.com)--Sebagian besar pedagang Pasar Pedan kembali menolak untuk menempati Pasar Raya Pedan yang rencananya diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten pada 18 Juli 2011.  Penolakan itu menyusul belum adanya kesepakatan harga kios dan los dan ketidakjelasan ihwal bantuan sosial (Bansos) dari Pemkab Klaten.

Salah seorang pedagang soto, Slamet, 64, merasa betah berdagang di pasar darurat yang berlokasi di desa Keden, Kecamatan Pedan.  Ia merasa kecewa dengan janji-janji terkait pencairan dan Bansos yang tak kunjung cair.  “Sebenarnya kami sudah betah berjualan di sini karena sudah ada pelanggannya. Soal dana bantuan yang katanya mau cair tapi sampai sekarang juga tidak kunjung cair,” ungkap Slamet, saat ditemui wartawan, di lokasi, Minggu (10/7/2011).

Advertisement

Hal sama diakui Sekertaris 2 Paguyuban Pasar Pedan, Sriyanto. Ia menegaskan bahwa antusiasme pedagang untuk berpindah ke lokasi pasar baru sudah menurun. Pasalnya, pedagang selama ini seolah-olah dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu. “Pedagang sudah merasa males. Sebenarnya ketika pembangunan selesai, pedagang antusiasnya tinggi tapi karena lamanya penempatan kembali para pedagang, mereka jadi males. Peresmian akan dilakukan tanggal sekian itu sejak dulu, tidak ada kejelasan pasti. Saya juga sebagai anggota paguyuban juga belum ada pemberitahuan secara tertulis,” tegas saat di temui wartawan di Pasar Keden, Minggu.

Ia menambahkan sebagian besar pedagang Pasar Pedan meminta Pemkab Klaten terkait kejelasan nasib tempat untuk pedagang oprokan, los dan adegan. Bahkan, permasalahan bantuan sosial yang selalu dijanjikan Pemkab Klaten juga tak kunjung terealisasi. “Sejak dulu bantuan sosial tersebut belum terealisasi. Sebenarnya uang muka tersebut harus diserahkan ke investor sebelum ditempati pedagang. Sampai sekarang saja belum jelas bank apa, seberapa besar suku bunga, dan angsurannya,” pungkasnya.

(m98)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif