Acara seni budaya bertaraf internasional, Solo Internasional Performing Arts (SIPA) 2011 akan dibuka malam nanti. Diikuti penampil dari tujuh negara dan sembilan daerah di Indonesia menjadikan acara yang digelar di Pamedan Mangkunegaran tersebut menjadi salah satu ajang kesenian bergengsi.

Sesuai dengan tema tahun ini, Kejayaan Topeng, seperti diungkapkan Koordinator Humas SIPA 2011, M Defi Aryanto, pembukaan acara akan ditandai dengan pembagian ribuan topeng dan kembang api kepada seluruh tamu undangan dan penonton. Maskot SIPA 2011, GPH Paundrakarna, mengawali pertunjukan dengan membawakan Tari Kejayaan Topeng bersama 68 penari anak-anak dan enam penari yang mengenakan topeng dari lima benua.

Dijadwalkan, pergelaran di hari pertama akan diisi penampil delegasi luar negeri dari Korea yang membawakan tari Hahoe Pyolshin Gut Tal-nori dan Janis Brenner dari USA. Sedangkan dari dalam negeri akan tampil Didik Ninik Thowok dari Jogja, Sanggar Seni Al-Ashri dari Makassar, Teater Sape’ & Sanggar Borneo dari Pontianak dan Daya Presta dari Jakarta.

“Penyambutan kedatangan delegasi luar negeri dan luar daerah telah dilakukan hari ini. Delegasi Thailand, Belanda, Amerika, Meksiko, Kalimantan, Bali dan Makassar telah berada di Kota Solo. Mereka telah siap tampil,” ungkap Defi, saat dihubungi Espos, Kamis (30/6/2011).

Sementara itu, Solo sebagai tuan rumah, tentu tak ingin ketinggalan menyuguhkan penampilan istimewanya. Musisi keroncong dari Solo, Sruti Respati, yang mewakili delegasi dalam negeri, khususnya Solo, akan menjadi penampil pamungkas, di hari ketiga sebelum sesi penutupan SIPA 2011, Minggu (3/7/2011) malam.
“Saya akan melibatkan banyak orang dalam penampilan nanti, pokoknya sangat istimewa dan penuh kejutan. Harapannya bisa mengangkat Solo di depan para penonton yang datang dari berbagai negara dan daerah,” ungkap Sruti saat berbincang dengan wartawan di Sekretariat SIPA, beberapa waktu lalu.

Tak heran, jika Sruti menyebutkan penampilannya sangat istimewa. Menyanyikan lima lagu yang diambil dari lagu-lagu di albumnya dan juga lagu dolanan dalam nuansa etnik, Sruti akan diiringi musisi-musisi andal Tanah Air. Dalam format band elektrik dengan sentuhan instrumen tradisi, ada nama Denny Chasmala yang akan memegang gitar, Bintang Indrianto pada bas, Saat Syah pada seruling dan Adi Prasojo pada perkusi. Kelima lagu yang akan dibawakannya pun tergolong istimewa karena diciptakan oleh nama-nama besar, seperti Sujiwo Tejo dan Dedek Wahyudi. Selain itu, dirinya mengaku telah menyiapkan kolaborasi dengan salah seorang dalang cilik perempuan dalam sebuah pertunjukan yang tak biasa itu.

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif