Soloraya
Selasa, 28 Juni 2011 - 07:25 WIB

Warga Solo makin marah dengan Gubernur Bibit Waluyo

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bibit Waluyo (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Merebaknya kabar bahwa Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, telah menyebut Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi), bodoh, memantik reaksi keras dari warga Solo. Mereka menyerukan penolakan atas kehadiran Bibit Waluyo di Kota Bengawan.

Bibit Waluyo (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, sebagaimana dikutip dari Koran Tempo, menilai Walikota Solo bodoh. ”Walikota Solo itu bodoh, kebijakan Gubernur kok ditentang. Sekali lagi saya tanya, Solo itu masuk wilayah mana? Siapa yang mau membangun?” kata Bibit. Pernyataan keras dari Bibit itu dipicu oleh polemik pembangunan mal di bekas Pabrik Es Saripetojo Purwosari, Laweyan. Gubernur bersikukuh ingin mal dibangun dengan alasan tanah Saripetojo milik Pemprov Jateng. Namun, Pemkot Solo dan warga menilai bangunan itu masuk benda cagar budaya (BCB) sehingga tidak bisa dibongkar begitu saja.

Pernyataan Gubernur itu mendapat kritikan keras dari kalangan masyarakat Solo. Forum Komunikasi Masyarakat Surakarta (FKMS) menyerukan empat pernyataan sikap terkait pernyataan Gubernur Bibit Waluyo yang membodohkan Walikota Solo, Jokowi. FKMS menyatakan mosi tak percaya atas kepemimpinan Bibit Waluyo sebagai Gubernur Jateng. ”Bibit sebagai seorang Gubernur terbukti tak paham aturan hukum. Maka, kami menyatakan mosi tak percaya,” tegas Agus Anwari, perwakilan FKMS, Senin (27/6/2011).

Selain itu, FKMS mendesak DPRD Provinsi Jateng segera meminta pertanggungjawaban Gubernur Bibit Waluyo karena dinilai telah mengeluarkan kata-kata kasar dan tak sopan kepada Walikota Solo. Sebagai warga Solo, tegas Anwari, pernyataan Bibit yang membodohkan Jokowi sama dengan memancing amarah warga Solo. ”DPRD harus meminta pertanggungjawaban dari Bibit. Apakah Gubernur dibenarkan berkata seperti itu?” tegasnya.
Tak hanya itu, FKMS meminta warga Solo bersatu menolak kedatangan Bibit Waluyo di Solo. Sebab, mereka menilai pernyataan Bibit sama dengan menghina martabat warga Solo secara keseluruhan. Bahkan FKMS meminta masyarakat Jawa Tengah bersama-sama menurunkan Bibit Waluyo.

Advertisement

Menanggapi pernyataan Gubernur itu, Jokowi mengaku ikhlas. Walikota Solo dua periode itu bahkan dengan rendah hati mengatakan pernyataan Gubernur Jateng tersebut mungkin memang ada benarnya. ”Ya memang kenyataanya saya itu bodoh. Saya masih harus belajar banyak,” katanya kepada wartawan. Meski demikian, secara pribadi Jokowi sempat kaget atas pernyataan Gubernur Jateng yang membodohkan dirinya. ”Sore itu (Minggu sore-red) saya ditelepon banyak wartawan. Pak Jokowi, Pak Bibit bilang Anda itu bodoh. Bagaimana tanggapannya?” kata Jokowi menirukan ucapan sejumlah wartawan. Dengan enteng, Jokowi pun menimpalinya. ”Saya memang bodoh. Dan heran saya, kenapa orang Solo memilih orang bodoh macam saya untuk jadi Walikota dua periode,” timpalnya.

Pernyataan keras muncul dari kalangan legislatif. Kalangan DPRD Solo menegaskan segera mengambil sikap untuk menindaklanjuti pernyataan Bibit yang dinilai tak punya etika. ”Itu omongan macam apa. Gubernur enggak punya tata krama sama sekali,” kecam Ketua Komisi III, Honda Hendarto. Politisi PDIP tersebut menilai Bibit ketakutan melihat prestasi Walikota Solo yang akan menggeser posisi dirinya. ”Itu pernyataan orang panik. Dia takut jika Pak Jokowi diminta maju sebagai Gubernur,” tandasnya.

asa

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif