Soloraya
Senin, 20 Juni 2011 - 06:32 WIB

ISPA dan belekan ancam warga Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Boyolali (Solopos.com)–Warga lereng Gunung Merapi terancam penyakit belek dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Hal ini dipengaruhi datangnya musim kemarau. Selain itu, sisa material vulkanik yang mengendap berubah menjadi debu terbawa angin ke rumah penduduk.

Advertisement

“Musim kemarau selain kekeringan warga juga terancam penyakit seperti belekan dan ISPA,” kata Camat Selo, Subiso kepada wartawan setelah memberikan pengarahan kepada sejumlah Kepala Desa (Kades), Sabtu (18/6)/2011.

Dia menjelaskan musim kemarau membawa beberapa dampak negatif bagi warga lereng Merapi. Kemarau saat ini merupakan kali pertama yang terjadi pascaerupsi 2010 lalu.

Kemarau juga menimbulkan angin kencang yang membawa material vulkanik dari puncak Merapi ke permukiman penduduk. “Debu vulkanik yang terbawa angin itu memicu berbagai penyakit seperti belekan,” jelasnya.

Advertisement

Warga Merapi terutama di tiga desa yaitu Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah diminta mewaspadai penyakit ini. Sebab saat erupsi lalu, material vulkanik sempat menutup tiga desa ini hingga setebal 10 centimeter. Musim kemarau yang telah datang membuat endapan material ini menjadi debu yang berbahaya bagi warga.

Ditambahkan, sudah ada laporan warga yang terserang ISPA meskipun jumlahnya sedikit. Camat mengimbau kepada masyarakat melalui Kades, agar serangan ISPA tidak merembet ke warga lain dengan melakukan berbagai tindakan preventif.

Terpisah, Kades Jrakah, Tumar menerangkan pekan depan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat akan diberi pengarahan terkait serangan penyakit ini. Menurutnya, di daerah Jrakah dan sekitarnya memang rawan terserang ISPA dan belekan.

Advertisement

(rid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif