Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solo (Solopos.com) – Walikota Solo, Joko Widodo mengaku sudah mendapati banyak keluhan dari warga terkait kian maraknya binatang piaraan di kawasan car free day (CFD).
Walikota mengatakan, warga meminta agar keberadaan binatang piaraan seperti anjing dan ular bisa dicarikan lokasi tersendiri. “Selain takut, warga juga khawatir keberadaan binatang piaraan itu meninggalkan kotoran di car free day. Karena itu keluhan warga, nanti akan kita tindak lanjuti. Solusinya adalah mencarikan area lain di luar car free day,” kata Walikota saat ditemui wartawan, Minggu (15/5).
Beberapa lokasi yang bisa dijadikan alternatif, kata Jokowi, adalah Villa Park Banjarsari dan kompleks Stadion Manahan. Namun begitu, pihaknya ingin membicarakan hal itu bersama para anggota komunitas binatang piaraan terlebih dahulu. Dalam hal ini, Jokowi menolak upaya melokalisasi binatang piaraan tersebut bersifat diskriminatif. “Diskriminatif itu kan dilarang. Kita hanya berupaya mencarikan solusi atas banyaknya keluhan dari masyarakat terkait hal itu,” kata dia.
Bayu Pamungkas, 18, salah seorang pecinta anjing jenis golden retriever mengaku tidak keberatan jika Pemkot Solo berupaya memberikan ruang tersendiri untuk komunitasnya. Menurut Bayu, sebenarnya jenis anjing golden tidak menggigit dan menggonggong. Namun begitu, dia mengakui, sebagian warga masih takut dengan keberadaan jenis anjing ini. “Kalau mau dipindah, saya setuju saja demi menghormati warga yang kurang berkenan dengan keberadaan anjing di sini,” kata Bayu.
Dalam hal ini, Bayu membantah jika binatang piaraan selalu meninggalkan kotoran di kawasan CFD. “Sebelum diajak jalan-jalan, anjing ini sudah kita latih untuk mengeluarkan kotoran terlebih dahulu. Dengan begitu, saat diajak jalan-jalan dia tak lagi mengeluarkan kotoran,” terang dia.
mkd