Soloraya
Rabu, 4 Mei 2011 - 06:30 WIB

Tas limbah tali plastik tingkatkan ekonomi warga

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TAS TALI PLASTIK -- Beberapa orang pengrajin sedang menganyam tas yang terbuat dari limbah tali plastik. Kerajinan yang dibuat di rumah warga di Dusun Pucuk RT 13 Desa Sepat, Masaran, Sragen ini dijual dengan harga Rp 7.000 per biji.

Dengan kreativitas, benda yang selama ini terbuang sebagai sampah pun bisa diolah kembali menjadi produk baru yang bernilai komersial. Salah satunya adalah limbah tali plastik.

TAS TALI PLASTIK -- Beberapa orang pengrajin sedang menganyam tas yang terbuat dari limbah tali plastik. Kerajinan yang dibuat di rumah warga di Dusun Pucuk RT 13 Desa Sepat, Masaran, Sragen ini dijual dengan harga Rp 7.000 per biji. (Espos/Ayu Abriyani KP)

Advertisement

Nur Handayani, seorang sarjana arsitektur lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), adalah si empunya ide pengolahan limbah tali plastik itu. Dia mengawalinya dengan membuat tas anyaman dari tali plastik sejak tahun 2002. Awalnya ia membuat tas anyaman dari tali plastik baru, tetapi saat pesanan tali plastik yang ia inginkan terlambat datang, maka ia mencoba bahan dari limbah tali plastik. Akhirnya, kerajinan itu bisa dijual dan ia meneruskan produksi tas tersebut.
Nur pun memilih keluar dari pekerjaannya sebagai arsitek di sebuah perusahaan di Solo dan membuka usaha itu. Ia berpikir apabila menikah, maka ia harus meninggalkan keluarga untuk bekerja dari pagi hingga sore. Ia kemudian memanggil seorang pengrajin tas dari daerah Jawa Timur untuk memberikan pelatihan untuknya dan warga Sragen.
Ternyata, dari pelatihan itu hanya ada dua orang yang bisa membuat tas anyaman dari tali plastik. Ia kemudian mengajak dua orang itu untuk membantu membuka usaha anyaman tas dari tali plastik. Awalnya, ia hanya ingin memberikan pelatihan kepada warga di sekitar rumahnya di Kecamatan Masaran, Sragen, agar mempunyai keterampilan dan tidak menganggur di rumah. Selain itu, bisa menambah penghasilan dari upah yang diberikan saat membuat kerajinan tas.
Kini, ia memiliki pengrajin sebanyak 300 orang yang tersebar di enam desa di Kecamatan Masaran. “Pengrajin membuat tas itu di rumah. Mereka membuat kerajinan tas sambil mengurus rumah tangga. Saya memberikan waktu sekitar dua hari. Mereka menyetorkan tas yang sudah jadi dan mengambil upah. Juga mengambil bahan untuk dibawa pulang untuk membuat tas anyaman lagi,” ungkapnya.
Pengrajin bisa membuat 20-50 biji dalam dua hari. Nur memberi upah kepada mereka mulai Rp 300-Rp 2.000 per biji tergantung tingkat kesulitan. Ia menambahkan, saat mencoba-coba untuk usaha itu, ia sempat berfikir untuk berhenti karena laba yang ia peroleh tidak sebanding dengan upah tenaga kerja. Tetapi, ia berubah fikiran saat berkunjung ke beberapa rumah pengrajin tas anyaman produksinya.
Di salah satu rumah pengrajin, dua orang anak yang masih SD di keluarga itu bisa membuat tas anyaman dari usahanya. Sedangkan ayah dan ibu kedua anak itu bekerja sebagai buruh tani di sawah.
Ia juga berkunjung di rumah salah satu pengrajin lainnya yang sudah lanjut usia (Lansia). Walaupun Lansia, orang itu tetap bersemangat untuk membuat kerajinan tas. Dari kedua hal itulah, Nur memutuskan untuk melanjutkan usaha tas anyaman demi membantu warga yang kurang mampu.
“Saya merasa senang jika ada orang yang bekerja di tempat saya dan kehidupan ekonomi mereka menjadi lebih baik. Pengrajin yang bekerja di tempat saya ada yang remaja, dewasa, orang Lansia serta penyandang cacat,” terang perempuan berusia 34 tahun ini.
Kini, ia mampu mengembangkan usahanya dengan membuka empat usaha baru. Pemasaran kerajinan tas plastik buatannya hingga di seluruh Indonesia. Ia juga pernah mengekspor ke Belanda, tetapi berhenti karena negara itu tidak memiliki cara untuk mendaur ulang bahan tas tersebut. Ia juga pernah berencana mengekspor barang ke China dan India, tetapi tidak terlaksana karena aturan ekspor yang berbelit-belit.

 

m91

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif