News
Kamis, 31 Maret 2011 - 08:28 WIB

Polisi tetapkan 3 tersangka terkait tewasnya Sekjen PPB

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Kepolisian Jakarta Selatan menduga Sekretaris Jenderal Partai Pemersatu Bangsa (PPB),  Irzen Octa ,50, tewas akibat tindakan kekerasan. Polisi telah menetapkan 3 tersangka dalam kasus tersebut.

Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Budi Irawan mengatakan, korban diduga mengalami kekerasan psikis. “Kekerasan itu kan tidak hanya berupa kekerasan fisik, tapi psikis juga,” kata Budi saat dihubungi wartawan, Rabu (30/3/2011).

Advertisement

Tiga tersangka yakni H dan D yang merupakan debt collector bank swasta serta B yang merupakan karyawan bank swasta. Ketiga korban dijerat dengan Pasal 351 KUHP subsider Pasal 170 KUHP subsider Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara. “Mereka sudah ditahan,” kata Budi.

Menurut Budi, korban mengalami penekanan psikis saat bertemu ketiganya di kantor bank swasta tersebut yang berlokasi di lantai 4 Menara Jamsostek, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan. “Ada penekanan-penekanan kan sudah kekerasan psikis itu,”  ujarnya.

Sementara itu, Budi mengatakan pihaknya belum mengetahui penyebab kematian korban. Namun dari hasil sementara, korban tewas akibat pembuluh darah di otaknya pecah. “Dari dokter belum menjelaskan juga, apakah korban mengidap suatu penyakit atau tidak,” katanya.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, korban pada Selasa (29/3/2011) pagi mendatangi kantor Citibank untuk melunasi tagihan kartu kreditnya yang membengkak. Menurut korban, tagihan kartu kredit Rp 48 juta. Namun pihak bank menyatakan tagihan kartu kreditnya mencapai Rp 100 juta.

Di situ, korban kemudian dibawa ke satu ruangan dan ditanya-tanya oleh 3 tersangka. Usai bertemu 3 tersangka, korban kemudian tewas di depan kantor tersebut.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Gatot Edy Pramono mengatakan, korban tewas setelah mendatangi Menara Jamsostek.

“Dia datang ke Citibank bermaksud menanyakan jumlah tagihan kartu kreditnya yang membengkak,” kata Gatot saat dihubungi wartawan, Rabu.

Advertisement

(dtc/tiw)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif