SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Salatiga (Solopos.com)--Besar harapan masyarakat Kota Salatiga bahwa Pilkada yang akan digelar sebulan ke depan tidak akan menghancurkan kerukunan antarumat beragama yang telah terbangun cukup baik di kota berhawa sejuk ini. Para pasangan calon walikota dan wakil walikota yang akan bertarung diminta tidak mengorbankan hal fundamental ini salah satunya dengan melakukan kampanye yang mendeskreditkan suku, agama, ras dan golongan tertentu.
Demikian benang merah yang bisa ditarik dari kegiatan Sosialisasi Kerukunan Antar-umat Beragama yang dihadiri oleh para pemuka semua agama yang ada di Salatiga dan puluhan warga di Ruang Sidang II Pemkot Salatiga, Kamis (31/3/2011).
Kegiatan yang mengambil tema Menciptakan Kerukunan Umat Beragama Menuju Pilkada yang Aman dan Damai di Kota Salatiga sengaja digelar Badan Kesbangpolinmas setempat untuk mengantisipasi dampak negatif yang mungkin timbul dari jalannya pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Pendeta Surya Kusuma, pemuka agama Kristen Protestan Salatiga, mengatakan saat ini bukan saatnya lagi menciptakan kerukunan antarumat beragama. Karena kerukunan itu sudah lama terbentuk di Salatiga yang selama ini penduduknya sangat majemuk dalam keyakinan beragama. “Yang tepat adalah bagaimana kita mempertahankan kerukukan ini atau bahkan semakin ditingkatkan,” jelasnya.
Tokoh agama Hindu Salatiga, Jero Mangku Bibit, mengutarakan kewajiban semua warga untuk menjaga kerukunan ini. Iklim sejuk, jelasnya, dapat dicapai dengan berpedoman sebab akibat. “Siapa yang berbuat baik akan menerima kebaikan pula. Dengan kata lain sesuatu yang ditabur akan dibiakkan, tidak tumbuh lain bibit yang ditabur,” terang Jero.
Sejumlah tokoh agama lain yakni KH Tamam Qoulany (Islam), Go Soe Hien (Budha), Djoko Prasetyo mengemukakan pendapat yang sama.
kha