Soloraya
Selasa, 29 Maret 2011 - 23:57 WIB

Tanah retak di Dawungan, Jatiroto ancam warga

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Solopos.com)–Relokasi warga di lereng bukit Dusun Paran, Desa Dawungan, Kecamatan Jatiroto tampaknya merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman longsor, menyusul merekahnya tanah lereng tersebut sejak sekitar dua pekan lalu.

Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro mengungkapkan rekahan tanah itu ada kaitannya dengan peristiwa retak dan longsornya tanah di lokasi yang sama sekitar tahun 1970-an dan saat ini kondisinya lebih mengkhawatirkan. Tanah di wilayah itu terus bergerak dan bisa sewaktu-waktu longsor karena tidak ada akar pepohonan yang cukup kuat untuk menahannya. Padahal, berdasarkan peta kontur, tanah di wilayah itu merupakan tempat mengalirnya air.

Advertisement

“Hari ini petugas kami sudah mengecek ke lokasi dan retakan-retakan itu memang cukup mengkhawatirkan. Ada 30-an keluarga yang bakal terkena dampak. Kami sarankan semuanya untuk segera pindah dan mereka memang sudah menyadari hal itu,” ungkap Arso kepada wartawan, Selasa (29/3/2011).

Langkah lebih lanjut, Arso menambahkan akan secepatnya berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana yang sebelumnya juga sudah meninjau ke lokasi. Menurut Arso, retakan tanah itu memang memanjang tapi patah-patah. Di beberapa bagian ada yang sudah merekah sampai selebar 1 meter. Sedangkan di bagian lain sudah melorot 3-5 meter dari tempat semula.

“Sekarang yang terpenting adalah keselamatan warganya dulu. Mereka semua harus secepatnya meninggalkan tempat itu,” kata dia.

Advertisement

Terpisah, Bupati Wonogiri H Danar Rahmanto, yang kemarin meninjau langsung ke lokasi, mengatakan akan mengkaji kemungkinan merelokasi warga di wilayah itu. Dia juga mengatakan akan meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Kalau memang warga menginginkan tentunya akan kami bantu relokasi. Kami akan melihat di desa itu, apakah tanah kasnya bisa digunakan, atau kalau masih ada tanah negara bebas, ya malah lebih baik. Nanti kami koordinasikan dulu dengan pihak-pihak terkait,” jelas Danar, yang saat itu didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas), Gatot Gunawan.

shs

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Retak Tanah Wonogiri
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif