Solo [SPFM], Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo tidak menemukan daging tak layak konsumsi dalam inspeksi mendadak (sidak) yustisi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Sidak ini dilakukan antara lain untuk mengantisipasi kembali munculnya dugaan kasus antraks di Boyolali. Sebelumnya pekan lalu, sejumlah sapi di Kabupaten Boyolali diduga menderita antraks. Kepala Dispertan Solo Weny Ekayanti mengungkapkan, sidak telah dilakukan pada daging yang berasal dari luar Kota Solo. Selain itu juga dilakukan pengambilan sampel pada produk susu sapi.
Weny menjelaskan, jumlah kebutuhan daging di Kota Solo mencapai 3,8 ton setiap harinya. Sebanyak 3 ton dapat dipenuhi dari rumah pemotongan hewan Solo, sedangkan sisanya dipasok dari kabupaten Boyolali dan Karanganyar. Weny berkomitmen untuk memantau daging dari luar daerah, untuk mengantisipasi beredarnya daging tak layak konsumsi, baik daging berpenyakit maupun daging basah atau glonggongan. [SPFM/lia]