News
Sabtu, 26 Maret 2011 - 16:32 WIB

Takut gempa susulan, warga Shan bertahan di halaman kuil

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yangoon — Gempa bumi berkekuatan 6,8 SR meluluhlantakkan kota Tachileik, Myanmar. Warga kota yang kuatir terjadinya gempa susulan dan mereka mencegah kemungkinan tertimpa reruntuhan dengan bertahan di tempat-tempat terbuka, terutama halaman kuil-kuil terdekat.

“Warga masih takut, mereka memilih tidur di halaman kuil,” kata tulis seorang warga Tachileik sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Sabtu (26/3/2011).

Advertisement

Kondisi kota Tachileik pasca gempa digambarkan sudah hampir rata dengan tanah. Di sana-sini terlihat tumpukan batang pohon dan papan kayu yang merupakan bahan utama rumah-rumah warga di sana.

Juga dilaporkan adanya retakan besar di badan jalan-jalan raya dan jembatan yang runtuh. Kondisi demikian menjadikan akses transportasi darat menuju lokasi gempa terputus sehingga proses evakuasi korban bencana menjadi semakin berat.

Hingga saat ini jumlah korban tewas akibat gempa yang terjadi Jumat (25/3/2011) mencapai 75 orang. Namun seiring lambannya proses tanggap darurat dan kurangnya sarana yang militer Myanmar miliki, jumlahnya diperkirakan bisa terus bertambah.

Advertisement

“Mungkin ada beberapa lokasi yang belum bisa kami jangkau karena keterbatasan alat transportasi dan komunikasi. Jumlah korban tewas bisa bertambah,” ujar salah seorang pejabat pemerintah Myanmar.

Pernyataannya senada dengan kekhawatiran yang disampaikan Sai Thein Aung, anggota parlemen dari negara bagian Shan. Putusnya sebagian besar sambungan telepon ikut menyulitkan proses evakuali dan pemantauan kondisi terakhir lokasi bencana.

“Kami tidak punya pengalaman menghadapi bencana seperti demikian. Ini saya sangat khawatirkan,” ujarnya.

Advertisement

detik.com

Advertisement
Kata Kunci : Bencana Myanmar
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif