News
Jumat, 25 Maret 2011 - 09:42 WIB

AS klaim NATO setuju pimpin semua operasi Libya

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Brussel–Pejabat senior AS mengklaim NATO mencapai “kesepakatan politik” hari Kamis (24/3) untuk memimpin tidak hanya zona larangan terbang di atas Libya, tapi juga semua operasi lain yang ditujukan untuk melindungi warga sipil di negeri itu.

Pernyataan pejabat yang minta namanya tak disebutkan itu bertentangan dengan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen yang mengatakan kesepakatan itu hanya diterapkan di  zona larangan terbang saja. “Masalah kunci di sini adalah kesepakatan politik,” kata pejabat itu seperti dilansir AFP.

Advertisement

“Menjelang akhir pekan ini, kita harus bisa mengeksekusi, tidak hanya komando dan kontrol untuk zona larangan terbang, yang kami putuskan malam ini (di Brussel), tetapi juga komando dan kendali terhadap perlindungan warga sipil,” tambahnya.

Menurutnya, perbedaan pendapat atas pertanyaan apakah NATO harus mengambil kendali pada seluruh operasi di Libya atau tidak, telah teratasi. “Semua 28 anggota NATO kini telah sepakat bahwa ini adalah sesuatu yang NATO harus ambil,” katanya.

Prancis, Inggris dan pasukan AS melancarkan serangan militer terhadap Libya pada hari Minggu (20/3/2011) dinihari sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 yang menyerukan “semua langkah yang diperlukan” untuk melindungi rakyat Libya dari pasukan Muammar Kadhafi.

Advertisement

Namun, Washington yang telah menempatkan tentaranya di Irak dan Afghanistan berupaya agar mendapatkan peran yang terbatas dan mendorong untuk mentransfer komando operasi dari pasukan koalisi kepada NATO.

Sementara Sekjen NATO Rasmussen menyatakan transfer komando itu terbatas pada operasi penegakan zona larangan terbang.

Ketika ditanya apakah dan ketika NATO akan mengambil kendali dari kampanye yang lebih luas, ia berkata, “Kami sedang mempertimbangkan apakah NATO harus mengambil tanggung jawab yang lebih luas. Namun keputusan itu belum dibuat.”

Advertisement

(dtc/tiw)

Advertisement
Kata Kunci : Libya
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif