Sragen (Solopos.com)–Traffic light atau lampu rambu lalu lintas di jalan Solo-Sragen di simpang tiga/tikungan Masaran dinilai warga tidak tepat guna. Pasalnya, fungsi semula yang seharusnya untuk memperlancar arus lalu lintas, lampu rambu lalu lintas tersebut justru membuat semrawut.
Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu (23/3), traffic light yang sebenarnya difungsikan untuk mengurai kemacetan dengan nyala merah, kuning dan hijau, saat ini difungsikan untuk peringatan hati-hati atau hanya dinyalakan warna kuning. Menurut warga sekitar, pengalihfungsian rambu itu sejak tiga tahun lalu, disebabkan oleh protes warga yang menolak adanya traffic light.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sragen, Tasripin, saat dimintai konfirmasi Solopos.com, Kamis (24/3/2011), menyampaikan pihaknya saat ini sedang mengkaji ulang traffic light itu.
Sembari menunggu pengkajian, rambu itu sengaja di-flash nyala warna kuning. Ia juga membenarkan bahwa keberadaan rambu itu dahulu mengakibatkan macet. Atas dasar pengalaman itu, rambu itu dikaji ulang. Namun, ia menjamin fungsi operasional rambu itu masih berjalan baik.
m93